"Tak kenal maka tak menulis," — Bambang Trim
Banyak orang di luar sana yang mengaku sebagai penulis atau pengarang, atau dalam terminologi bahasa Inggris-nya ada writer dan author. Lantas, apakah keduanya punya perbedaan? Jika dilihat sekilas, keduanya memang serupa, tapi jika ditilik lebih dalam, tentu saja keduanya punya perbedaan.
Lalu apa perbedaannya?
Menurut Bambang Trim, seorang penulis, editor buku, dan pendiri Institut Penulis Indonesia, dalam bukunya yang berjudul "Menulispedia: Panduan Menulis untuk Mereka yang Insaf Menulis", penulis (writer) adalah orang-orang yang mencermati tren pasar, bahkan mereka "rela" menjadi orang lain demi menghasilkan sebuah karya tulis. Merekalah yang mampu bekerja secara bebas, baik sebagai ghost writer atau co-writer. Sedangkan seseorang yang menyenangi sesuatu apa yang dia tulis, maka dia adalah tipikal pengarang.
Bambang Trim juga menyebutkan contoh pengarang, seperti J.K. Rowling. Ia telah berhasil menciptakan dunia imajinatif dengan Harry Potter. Namun, secara mengejutkan Rowling tiba-tiba bereksperimen dengan novel dewasa, The Cuckoo's Calling dan The Casual Vacancy dengan nama samaran Roberth Galbraith. Naskah novel tersebut sempat ditolak penerbit karena mereka jelas tidak mengetahui bahwa naskah itu ditulis oleh seorang J.K. Rowling.
Perbedaan lainnya yakni penulis dapat berkompromi dengan penerbit dan pembaca yang menginginkan suatu karya. Bahkan, penulis juga bersedia membantu mereka yang tidak mampu menulis karena alasan waktu, kemampuan, dan juga alasan lainnya. Berbeda halnya dengan pengarang yang dengan idealismenya tidak dapat dipaksa untuk menghasilkan suatu karya tertentu.
Dari perbedaan tersebut, Bambang Trim menyimpulkan bahwa: penulis lebih generalis daripada pengarang. Seorang penulis dapat menjadi pengarang, tetapi seorang pengarang belum tentu dapat menjadi penulis.
Jika sekarang kamu sudah mengerti, yang menjadi pertanyaannya adalah, kamu seorang penulis atau pengarang?