Hai, semua. Apa kabar :-)? Hari ini kita belajar lagi yuk! Masih tentang dunia ending nih. Namun, kali ini kita akan membahas seputar ending yang logis atau masuk akal dan memuaskan. Yuk, langsung simak penjelasannya! Eits, jangan lupa berdoa terlebih dahulu ya! Agar ilmunya bisa merasuk ke dalam memori dengan mudah :-).
Ending yang baik itu harus tetap bisa memperhatikan kelogisannya. Dengan kata lain, itu harus berdasarkan sebab dan akibat. Jika tidak ada pada salah satunya, maka belum bisa dikatakan logis.
Hampir sama dengan solusi yang tidak memuaskan, ending yang tidak logis atau tidak masuk akal bisa membuat kecewa para pembacanya. Nah, apabila membuat cerita berdasarkan dunia nyata dan bukan dunia fantasi atau imajinasi, maka logika normal harus dipatuhi. Ending yang tidak menghargai atau menghormati kelogisan umum akan membuat cerita terkesan dipaksakan.
Lalu, bagaimana dengan cerita fantasi? Apakah juga harus mematuhi kelogisan cerita?
Untuk cerita fantasi, boleh menciptakan kelogisannya sendiri. Tidak harus patuh pada kelogisan umum. Akan tetapi, begitu logika itu dibuat maka seluruh isi cerita dari awal hingga akhir, ending harus patuh dengan logika yang diciptakan itu sendiri.
Nah, kalau penulis cerita fantasi tidak setia patuh pada kelogisan yang dibuatnya sendiri, maka cerita itu akan dianggap tidak logis.
Bagaimana teman-teman? Sudah paham kan sekarang? :-). Apa masih ada yang bingung nih? Kalau ada yang bingung langsung tulis di kolom komentar, ya! Nanti akan saya jawab :-).