Ada beberapa media yang masalah pengantar ini menjadi hal penting. Ibaratnya bertamu harus ada salam dulu sebelum kita diizinkan masuk. Sehingga, amannya kita menggunakan pengantar semacam ini.
Contoh kata pengantar pengiriman karya versi agak panjangnya.
Dari : Ria Tiana
Kepada : sastra@jawapos.co.id Jawapos
Dikirim : Kamis, 15 September 2011 5:25
Judul : Cerpen STRIPTEASE DI JENDELA–Ria Tiana
Semarang, 15 September 2011
Kepada
Yth. Redaktur Cerpen Jawa Pos
di tempat.
Dengan hormat,
Bersama ini saya kirimkan sebuah cerpen saya bertajuk "STRIPTEASE DI JENDELA" (dalam Lampiran). Saya sangat berharap cerpen ini Anda baca dan kelayakan pemuatannya sepenuhnya hak Anda. Atas pembacaan dan pertimbangan Anda, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ria Tiana
riatiana@yahoo.co.id
Tlp. 08xxxxxxxxxx
Rekening Bank Xxxxxxx Nomor Xxxxxxxxxxxxx a.n. Ria Tiana
Kenali juga struktur penulisan (jika ada). Ini saya misalkan ke Surya yang sekarang dipegang editor yang berbeda. Jika dulu Surya lebih ke kalimat-kalimat singkat yang padat. Kebanyakan menggunakan kalimat pasif. Namun berkebalikan, sekarang lebih disukai menggunakan kalimat aktif, meski porsi kalimat pasif masih ada.
5. Jangan mengirim satu tulisan ke lebih dari satu media berbeda. Ini agak riskan, sebaiknya jika mengirim satu artikel kirimlah ke satu media saja. Kemudian ditunggu, setelah dua bulan tidak dimuat, maka kirim surat penarikan karya. Lalu, baru bisa dikirim ke media lain. Mengapa? Karena risiko nama kita di-blacklist oleh media tersebut.
By: Anggi Putri