Selamat pagi kawan-kawan. Yuk, mari kita belajar lagi. Kali ini kita belajar mengenai penulis seru sendiri dengan karyanya. Namun, sebelum itu jangan lupa berdoa terlebih dahulu ya :-).
Apa sih maksudnya penulis seru sendiri itu? Ada yang sudah tahu? Baik, langsung saja kita mulai dan simak penjelasan di bawah ini!
Pernah saya membaca sebuah novel koleksi salah satu teman (sengaja tidak buka kartu judul novel). Novel itu mengisahkan banyak kejadian menyayat hati, miris, dan tragis. Namun, saya merasa novel itu biasa saja. Karena tidak bisa membuat saya ikut hanyut di dalamnya dan merasakan apa yang tokoh itu rasakan, atau terbawa emosi.Padahal, saya adalah tipe orang yang mudah menangis hanya dengan cerita dalam karya tulis fiksi. Membaca karya non fiksi yang memang berkelas pun saya bisa merasa tertampar. Lalu, kenapa pada saat membaca novel pinjaman dari teman, saya tidak terbawa ke dalamnya? Itulah yang dinamakan seru sendiri.
Terutama pada penulis pemula, terkadang ia menceritakan sesuatu dengan seru tapi pembaca tidak merasakan apa-apa (seru sendiri) atau penulis telah gagal melibatkan pembaca dalam peristiwa.
Apabila ini terjadi, itu artinya tidak terbangun koneksi antara tulisan dengan pembaca.
Membangun koneksi antara tulisan dengan pembaca itu sangatlah penting. Oleh sebab itu, sebagai seorang penulis diharuskan menemukan cara bagaimana pembaca ikut sedih ketika tokoh sedih, gemas, tegang, dan perasaan lainnya. Seorang penulis harus mengusahakan agar terbangun koneksi antara pembaca dengan tokoh maupun peristiwa dalam tulisan.
Bagaimana kawan-kawan? Sudah tahu kan sekarang? Jika ada yang menyanggah, monggo saya persilakan :-).