Kesalahan Mengulang Keterangan yang Sudah Diterangkan - Sastra Indonesia Org

554 42 0
                                    

Halo, apa kabar semua? Ketemu lagi dengan saya si manusia yang tidak pernah bosan membagikan ilmu-ilmunya, hehe.

Masih dengan pembahasan mengenai kesalahan kalimat yang tidak efektif atau tidak selektif. Namun, kali ini saya akan membahas anaknya, cie anaknya :-D. Ini bukan anak-anak itu lho ya. Arti anak di sini yakni yang masih berkaitan dengan kalimat tidak efektif atau tidak selektif di dalamnya. Baiklah, langsung saja kita bahas tentang kesalahan mengulang keterangan yang sudah diterangkan.

Sering kali ditemukan penulis memberi keterangan tambahan atas sesuatu yang sudah diterangkan dengan jelas sebelumnya. Contoh:

"Kamu sedang ada di mana?" tanya Dian kepadaku sedang di mana aku.

Narasi di belakang itu sama saja informasinya dengan dialog. Jadi, tidak perlu diulang. Cukup kamu tulis:

"Kamu sedang ada di mana?" tanya Dian.

atau bisa juga dibuat narasai saja seperti:

Dian bertanya, sedang di mana aku.

Contoh lagi:
Sastro menyapaku, "Selamat pagi, Afi."

Afi pun menjawab sapanya, "Selamat pagi juga, Sastro."

Narasi dan dialog di atas keduanya sama. Jadi, tidak perlu diulang lagi.

Perlu kalian tahu bahwa menambahkan informasi yang sudah jelas akan membuat kalimat menjadi tidak efektif dan bertele-tele.

Bagaimana? Sudah paham? Atau masih ada yang mau ditanyakan? Silakan bertanya di kolom komentar ya :-)

TIPS MENULISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang