Kandidat

318 26 2
                                    

Jam 23.00,Viony masih belum dapat tidur, ia masih memikirkan kejadian tadi sore. Ia penasaran apakah Zenito memang punya perasaan ke dia atau tidak, tapi ia tidak mempedulikan nya, tapi lama kelamaan ia malah semakin penasaran. Kerana tak mau mati penasaran akhirnya Viony membuka hp nya.

Di kamar Zenito, ia tengah mengerjakan tugas Osis yaitu membuat agenda penerimaan siswa baru, jadi ia harus tetap mengetik di laptop nya, sekitar 4000 kata harus ia selesaikan malam ini

Zenito :haduh masih banyak nih!

Tiba-tiba hp Zenito berdering.

Zenito :siapa nih? Viony.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zenito pun menggelengkan kepalanya, ia sangat heran dengan wakilnya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zenito pun menggelengkan kepalanya, ia sangat heran dengan wakilnya tersebut. Tiba-tiba pintu kamar Zenito terbuka.

Zenito : kamu gak tidur?

Ishak :ibu sama bapak mana mas?

Zenito : pergi ke semarang, katanya lusa baru pulang.

Ishak :owh... Hooooaaaammm... Mas!

Zenito :hmm...!

Ishak :aku tidur disini boleh enggak!

Zenito :udah gede juga, tidur dikamar mu!

Ishak :alah males mas, kan mas tau kalo di sebelah kamar ku rumahnya Lek Katijo, dia kan lagi main wayang sekarang, berisik mas!

Zenito :halah, tidur aja di kamar mbak mu!

Ishak : males mas, masa laki-laki tidurnya sama perempuan!

Zenito :heeeh...yaudah kamu tidur disini, tapi awas, ngesuk kamu tak jejak! (menghimpit kamu, ku tendang)

Ishak :sip lah!

Ishak pun naik ke kasur, dan segera berbaring serta memeluk guling kesayangan Zenito.

Zenito : ojo ngoweh! (jangan ngiler)

Ternyata Ishak sudah tertidur pulas, Zenito pun menggelengkan kepalanya dan melanjutkan tugasnya.

Ejen Ali (War is Begin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang