PART 18

21.1K 1K 6
                                    

Jangan lupa untuk vote terlebih dahulu 😚😚😚😍😍😍

Sekalian komen nya juga ya 😁😁😘😘

Happy reading 😚😚



"Baiklah. Selamat beristirahat." ujar Max kepada Calista.

Saat ini mereka berdua berada di depan pintu apartemen Calista.

"Terima kasih." jawab Calista seadanya.

Terlihat sebuah anggukan yang diperlihatkan oleh Max. "Aku akan pergi meninggalkan tempat ini jika kau telah berada di dalam. Aku hanya ingin memastikan semuanya aman."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Calista sedikit canggung. Tetapi setelah itu ia pun mengangguk. Perempuan itu memasuki apartemen nya. Tidak lupa juga untuk mengunci pintu tersebut.

Max tersenyum simpul. "Mungkin ini yang dinamakan sebuah perjuangan."

Setelah itu, ia pun berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Di sisi lain, saat ini Calista masih tetap berdiri di belakang pintu apartemen nya. Ia hanya sedang memikirkan kegiatan nya selama seharian penuh bersama dengan Max, yang notabene adalah dosen nya sendiri.

"Sudahlah, Calista. Jangan terlalu memikirkan semua itu." gumam nya seorang diri.

Tidak lama kemudian, ponsel nya pun berdering. Calista lantas meraih ponsel milik nya yang berada di dalam tas jinjing.

Terlihat sebuah nomor yang tidak dikenal tengah menghubunginya. Seketika Calista mengernyitkan dahi.

"Siapa ini?" gumam Calista pelan.

Ia sempat ragu-ragu untuk menerima panggilan tersebut.

"Ini sudah malam mungkin tidak ada salahnya aku mengabaikan panggilan dari nomor yang tidak dikenal ini." sambung Calista seorang diri. Ia pun memutuskan untuk tidak menerimanya.

Calista pun berjalan menuju ke dalam kamar nya guna untuk mengganti pakaian nya sekaligus beristirahat sejenak sebelum membersihkan tubuhnya.

Tidak lama kemudian, panggilan itu kembali datang. Calista sedikit bingung sekaligus takut di saat yang bersamaan.

Terlihat Calista yang menghela napas panjang sebelum menerima panggilan tersebut. Ya, ia memutuskan untuk menerima nya. Rasa penasaran miliknya tengah berada di bagian depan.

"Calista?"

Terlihat Calista yang membulatkan kedua matanya.

Ia mengenal suara itu.

"James?"

"Benar sekali, hahaha. Maaf, aku telah mengganti nomor ponselku. Kau tidak menerima panggilanku karena aku menggunakan nomor baru, bukan?"

"Tidak, lebih tepatnya kau menggunakan nomor yang tidak dikenal."

"Hahaha, itu sama saja. Tidak ada bedanya."

"Baiklah, lalu ada apa?"

"Aku merindukanmu, Calista."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Calista tersipu untuk saat ini.

"Apa maksudmu? Sudahlah, jangan bercanda seperti itu."

"Aku tidak sedang bercanda. Ini serius. Bahkan sangat serius. Aku merindukan mu, sayang."

"James, sudahlah. Hentikan semua itu. Jangan memanggilku dengan sebutan sayang. Kita tidak memiliki hubungan yang spesial."

"Kita bisa memilikinya kembali saat ini juga."

My One Night Stand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang