⛔ AREA 18+⛔
DIMOHON UNTUK MEMBACA NYA SETELAH SARAPAN AGAR MEMILIKI ENERGI YANG OPTIMAL KETIKA MEMBACA!
•
•
•Calista membuka kedua matanya ketika ia merasakan seseorang yang saat ini tengah menatapnya. Dan benar saja, Max saat ini tengah menatapnya dengan posisi duduk.
Apakah pria itu tidak tidur semalaman?
"Apa yang kau lakukan?" tanya Calista.
Max tersenyum. "Selamat pagi."
Seketika Calista pun ikut tersenyum. "Selamat pagi. Lalu, apa yang kau lakukan? Menatap ku seperti itu?"
Max mengangguk. "Tentu. Sejak dua jam yang lalu."
"Kau tidak beristirahat?" tanya Calista.
"Tidak usah memikirkan ku. Asal kau kembali sembuh total, maka aku akan merasa sangat senang." jawab Max.
Mendengar jawaban tersebut lantas membuatnya tersipu.
Max mengelus pelan pipi yang tengah merona merah tersebut.
"Ingin sekali aku mencium rona merah ini." gumam Max.
Calista menatapnya lekat. Tidak ada jawaban apa pun yang ia lontarkan.
"Lupakan saja. Anggap itu iklan." ujar Max cepat.
Calista seketika bangkit untuk duduk. Seulas senyuman nya pun terlihat.
Tanpa diduga-duga, Calista pun mencium lembut bibir milik Max. Pria itu merasa terkejut, tetapi ia pun membalas ciuman singkat itu dengan sangat rakus.
Sudah lama sekali ia menginginkan nya.
"Aku harus mandi. Bisakah kau mengantarkan ku setelah ini?" tanya Calista.
Max mengernyitkan dahi. "Kemana? Tetapi, saat ini kau sedang sakit."
Sentuhan pelan Calista yang saat ini berada di pipi Max lantas membuat pria itu seketika bergairah. Apalagi di pagi hari seperti sekarang ini.
Max memejamkan kedua matanya. "Baiklah, aku akan mengantarkan mu. Lagi pula aku sudah siap disini."
"Tunggu sebentar." bisik Calista seraya mengedipkan sebelah matanya.
Max yang melihat perubahan dari Calista pun seketika menaikkan sebelah alisnya. Tetapi tidak masalah, lagi pula ia menyukai perubahan itu.
"Sepertinya kau tengah terkena semburan kedewasaan kembali." gumam Max yang menatapnya menuju ke arah kamar mandi.
Tidak lama kemudian.
Calista kembali ke dalam kamarnya dengan balutan handuk yang melilit di tubuhnya.
"Max, kau melihat ponselku?" tanya Calista yang saat ini tengah mencari keberadaan ponsel nya disekitar meja rias.
Max yang sejak tadi asyik dengan ponsel nya seraya membaringkan tubuh di atas tempat tidur milik Calista pun seketika menatapnya.
Ponsel miliknya yang ia tengah pegang saat ini terjatuh. Menatap sang bidadari pagi yang dibalut oleh handuk saja.
Entah kenapa gairah nya kembali meningkat.
"Max, apakah kau mendengar ku?" tanya Calista seraya mendekati nya.
Max menatap nya tanpa memperlihatkan kedipan di kedua matanya sekali pun.
"Tidak." jawab Max cepat. Ia pun mengalihkan pandangan nya dari objek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My One Night Stand ✔
RomanceMax Bramasta Hallington, seorang dosen di salah satu universitas ternama di Indonesia. Pria matang yang berusia 30 tahun tersebut saat ini masih menyandang status lajang. Padahal, ia memiliki wajah yang sangat tampan sekaligus bergelimang harta. Tet...