"Kita sudah sampai." ujar Max yang berhasil mengganggu kegiatan Calista. Perempuan itu tengah sibuk dengan ponselnya sejak beberapa menit yang lalu.
"Oh. Baiklah." jawab Calista singkat.
Max terlihat mengulum senyuman nya. Ia lalu menatap Calista. "Beristirahat sekaligus bersiap-siaplah. Pukul 7 malam nanti aku akan kembali lagi."
Mendengar semua itu lantas membuat Calista memberhentikan kegiatan nya secara total. Ia lalu menatap Max bingung. "Maksudmu?"
"Kau akan mengetahui nya nanti." jawab Max yang terdengar sangat mencurigakan.
Calista tengah sibuk memikirkan seluruh perkataan Max. Tetapi setelah itu ia pun keluar dari dalam mobil tersebut tanpa mengatakan sepatah kata pun terhadap Max.
"Aku tahu kau menginginkan kepastian, bukan?" gumam Max seraya mengambil ponselnya. Ia pun berniat menghubungi Sean yang saat ini tengah berada di kantor nya.
"Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Silahkan-"
"Aku yakin pria itu tengah menghadiri rapat." gumam Max seorang diri.
Max lalu menghubungi Vina, sahabat karib Calista.
Tidak lama kemudian, panggilan pun terhubung.
"Halo, dimana kau?"
"Pak Max, ada apa?"
"Jangan memanggil ku-"
"Baiklah, ralat, Max."
"Senang mendengar nya."
"Aku sedang di..... Bukan urusanmu. Ada apa?"
"Bisakah kau menemani Calista sampai aku kembali menjemput nya nanti malam?"
"Memang nya dimana Calista?"
"Di apartemen nya. Temani dia."
"Hm, jadi setelah kau meliburkan kuliahmu, ternyata beberapa jam ini kau tengah bersamanya? Wow."
"Sudahlah. Intinya, kau harus menemani Calista sampai aku menjemputnya nanti malam."
"Oke oke. Tetapi aku ingin kau mengingat satu hal."
"Apa?"
"Sebuh Lamborghini untukku."
"Hei, mengapa kau sama persis seperti Sean, sahabat ku? Ia selalu saja meminta itu."
"K-kau mengenal Sean? Sean Hye?"
"Tepat sekali, ia adalah sahabatku. Sean Hye nama lengkap nya. Tetapi bagaimana bisa kau mengetahui nama belakang nya?"
Setelah itu, panggilan pun terputus secara sepihak. Max terlihat bingung. Tetapi tidak lama kemudian, ia pun mendapatkan sebuah pesan singkat dari Vina.
From : Vina
Aku akan menemani Calista sampai besok.
Max yang membaca pesan tersebut lantas tersenyum senang. Ia pun segera membalas nya dengan satu kata, 'OK'.
"Baiklah, saat nya mencari tempat yang bagus untuk nanti malam." gumam Max seraya mengemudikan mobilnya kembali. Ya, ia akan menyatakan perasaan nya kepada Calista.
•
•
•"Kenapa kau terlihat murung? Ada apa?" tanya Vina. Ya, gadis itu telah sampai di apartemen Calista.
Calista menggeleng lemah. "Tidak apa. Aku baik-baik saja."
Calista lalu menatap sahabatnya itu dengan sangat lekat. "Ini bukanlah Calista yang ku kenal. Cepat katakan, ada apa? Apakah Max mengganggu mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My One Night Stand ✔
RomanceMax Bramasta Hallington, seorang dosen di salah satu universitas ternama di Indonesia. Pria matang yang berusia 30 tahun tersebut saat ini masih menyandang status lajang. Padahal, ia memiliki wajah yang sangat tampan sekaligus bergelimang harta. Tet...