PART 20

20.3K 1K 49
                                    

Update di pagi hari nih 😍😍😍

Semoga bisa triple update ya 😁😁

Jangan lupa vote + komentar nya 😍

Happy reading, guys! 💜💜💕



Calista dan juga James terlihat keluar dari dalam mobil hitam tersebut. Mereka berdua pun berjalan menuju taman yang kemarin Calista dan juga Max kunjungi.

Setelah melihat mereka berdua memilih untuk duduk di salah satu kursi taman, Max pun memberanikan diri untuk keluar dari dalam mobil nya. Raut wajah nya juga terlihat sangat menakutkan.

Max lalu memilih untuk berdiri di depan pohon besar. Jarak antara pohon dan juga mereka berdua tidaklah terlalu jauh.

"Mengapa kita datang kesini?" tanya Calista.

Max mencoba untuk mendengar seluruh percakapan nya dengan saksama.

Terlihat James yang menyentuh punggung tangan Calista. Hal itu sangat persis dengan apa yang dilakukan oleh Max kemarin. Seketika pria itu merasa sangat marah besar. Tetapi untuk saat ini ia harus bisa mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.

"Sudah kukatakan. Aku mencintaimu, Calista. Kita bisa kembali seperti semula." jawab James.

"T-tapi-"

"Aku tahu bahwa kau masih mencintaiku." potong James. Setelah itu, terlihat ia yang tengah menatap Calista dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Max menatap keduanya dari balik pohon itu. Seketika ia terkejut bukan main ketika melihat tanggapan dari Calista.

Ya, perempuan itu mengangguk seraya tersenyum.

Apa ini?

"Tentu, aku masih mencintaiku." jawab Calista mantap.

Setelah itu, terlihat James yang tengah mencium bibir Calista. Perempuan itu pun membalas nya.

Seketika Max berjalan pergi menuju ke arah mobilnya. Setelah itu, ia pun memilih untuk pergi dari tempat tersebut dengan pemikiran yang sangat kacau.



"Bagaimana, Max? Aku yakin pasti semuanya sangat lancar." tanya Sean yang saat ini tengah bersantai di rumah tengah dari apartemen Max.

"Stay out of this." jawab Max cepat. Setelah itu, ia pun bergegas memasuki kamar nya.

Mendengar jawaban dari Max lantas membuat Sean sangat terkejut.

"Jangan ikut campur katanya? Tetapi mengapa?" gumam Sean seorang diri.

Ia juga melihat Max yang masih tetap membawa buket bunga tersebut.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" gumam nya kembali.

Tetapi Sean memilih untuk memberikan Max sedikit waktu di dalam sana. Mungkin semua itu akan membuat sahabat nya menjadi sedikit lebih baik.

Di lain tempat, saat ini Max tengah menatap ke arah luar jendela. Dengan buket bunga merah yang masih setia ia pegang sejak tadi, sekaligus tatapan yang sangat sulit untuk ditebak.

Setelah itu, terlihat Max yang melempar buket tersebut ke arah luar jendela. Seketika ia menghela napas panjang ketika melihat buket tersebut sudah tidak ada di tangan nya lagi.

"Max?" panggil Sean seraya memasuki kamar pria itu.

Max tidak menoleh atau pun menyapa nya. Ia tetap terfokus dengan menatap keadaan di luar jendelanya.

My One Night Stand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang