PART 19

18.8K 1K 31
                                    

Double up double up!!! 😍😍😍😍

Jangan lupa vote + komen ya 😍😍😚

Happy reading, guys! 😚



Ting tong!

Bel dari pintu apartemen Calista berbunyi. Untuk pagi hari ini, ia terbangun lebih awal. Padahal hari ini tidak ada jadwal kampus untuknya.

Setelah membuka pintu tersebut, Calista pun tersenyum.

"Calistaaaaaaaa. Mengapa kau tidak membalas pesanku sejak semalam?" tanya Vina seraya mencubit kedua pipi Calista.

"Maaf, aku sangat mengantuk sampai-sampai tidak sempat membalas pesan darimu." jawab Calista. Ia pun mempersilakan Vina untuk masuk.

"Tidak sempat karena mengantuk atau karena pria itu?" goda Vina seraya duduk di sofa.

Calista mengernyitkan dahi. "Pria itu? Siapa?"

"Pria itu. Kau pasti tengah sibuk seharian bersamanya sampai melupakan pesanku, bukan?" ujar Vina.

Calista kembali terlihat bingung. Apakah Vina mengetahui kedekatan nya dengan James kembali?

"James?" gumam Calista pelan.

Vina menggeleng keras. "TIDAK!!! Jangan sebut nama pria itu lagi. Sudah cukup ketika ia menyakiti hatimu dengan berselingkuh."

Calista tersenyum. "Sudahlah. Lagi pula itu hanya masa lalu dan aku sudah memaafkan nya."

"WHAT?!!!!! Kau memaafkan nya? Semudah itu? Calista, ada apa denganmu?" tanya Vina berteriak.

Calista menghela napas panjang. Ia pun memilih untuk duduk di samping Vina. "Begitulah. Ia telah meminta maaf denganku kemarin."

"Hanya itu? Dan kau dengan mudahnya memaafkan pria kerdus sepertinya?" pekik Vina.

"Vina, sudahlah. Lagi pula semua itu hanya masa lalu. Aku juga tidak menyukai adanya permusuhan. Walaupun ia adalah mantan kekasih ku." jawab Calista.

Vina terlihat tetap terkejut dengan semua perkataan yang telah ia dengar. "Apakah James menggunakan ilmu hitam sampai-sampai kau bisa seperti ini?"

Mendengar hal tersebut lantas membuat Calista terkekeh. "Tidak ada. Sudahlah, jangan berpikiran macam-macam."

"Bagaimana aku tidak berpikiran macam-macam tentang nya jika kau dengan mudah nya memaafkan pria itu?" tanya Vina.

Calista terdiam. Tetapi perkataan Vina memang sedikit benar. Untuk apa ia memaafkan James?

"Baiklah, lalu bagaimana dengan Pak Max?" tanya Vina. Raut wajah nya terlihat serius.

Calista pun terkejut. Bagaimana bisa Vina mengetahui nya?

"Pak Max? Ada apa dengannya?" tanya Calista berpura-pura tidak tahu.

Vina terlihat memutar kedua matanya. "Tidak usah berpura-pura tidak tahu seperti itu, Calista. Aku sudah mengetahui semuanya. Kau tidak perlu sungkan bercerita denganku. Aku ini sahabatmu."

Calista pun kembali terdiam. Apakah ia harus menceritakan nya?

Tetapi bagaimana bisa Vina mengetahui semuanya?

"Ia memang sedang mendekati ku." jawab Calista pelan.

Vina pun terlihat tersenyum. "Bagus kalau begitu. Kau harus membuka hatimu untuk Pak Max. Jangan membuka hatimu kembali untuk James."

"Untuk apa aku melakukan hal itu dengan Pak Max?" tanya Calista yang terlihat tidak terima.

"Calista, buka pemikiranmu. Kau ini merupakan seorang mahasiswi yang terkenal karena kecerdasan mu. Jangan membuat pemikiranmu selalu berkutat dengan pria yang tidak jelas seperti James. Jangan sampai ia menyakitimu untuk yang kedua kalinya. Karena pria semacam dirinya itu tidak akan pernah sadar dengan perilaku yang telah ia perbuat. Dan mungkin saja ia tidak akan segan-segan untuk mengulangi nya kembali. Dengan orang yang sama." ujar Vina panjang lebar.

My One Night Stand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang