Satu - Ashilla Zevana Mirykle

3.3K 97 60
                                    

"Vana ayo bangun hari ini hari pertama masuk kelas 10 lohh masa kamu mau tidur aja."

Ashilla Zevana Mirykle

Gadis berusia 15 itu masih bergulat di mimpinya padahal asyra, mama zevana, sudah mencoba berkali kali untuk membangunkan putri kesayangannya itu.

"Ashilla Zevana Mirykle putri papa Adam, CEPET BANGUN ATAU ENGGA MAMA SIRAM."

Zevana pun dengan terpaksa bangun karena takut kepada mamanya jika sudah memanggilnya dengan nama panjang.

Dengan setengah sadar Zevana mencepol asal rambutnya dan berlari menuju kamar mandi.

BRUKK

"PAPAH SIAPA YANG TARO TEMBOK DI KAMAR MANDI VANAA."

~•~

" Papah, kenapa di kamar mandi Vana tiba tiba ada temboknya sih?"

Adam memandang putrinya bingung, kalau tidak ada tembok bagaimana vana bisa mandi? Anaknya itu memang suka aneh aneh!

"Udah kamu ga usah aneh aneh pagi pagi, duduk, makan."

"ishh papa."

Setelah itu tidak ada yang memulai lercakapan. Setelah menghabiskan sarapannya Zevana menegguk segelas susu yang memang sudah di siapkan.

"Mah, Pah, mama papa serius masukin vana ke SMA Dirgantara?" tanya Zevana membuka percakapan sambil meletakan segelas susunya.

"Iyaa dong, emangnya kenapa?"

"Vana takut aja pah," Zevana terdiam sebentar lalu melanjutkan obrolannya.

"Pah vana punya satu permintaan, engga aneh aneh kok," raut muka vana pun berubah menjadi penuh harap. Adam yang melihat hal tersebut pun terkekeh pelan.

"sebentar sayang, mama mau bawa piring kotor ke belakang dulu,"
Asyra pun berlalu meninggalkan suaminya bersama sang putri.

"Gini loh pah, jadi vana mau nyoba suasana baru."

"maksudnya gimana?"

"Vana mau ubah penampilan vana, vana mau jadi murid tidak terlihat. Pake kacamata, rok kebesaran, yang baik baik gitu loh pah."

"ga keliatan kamu pikir setan, hm? Papah sih terserah kamu. Kan kamu yang ngejalanin."

"tapi masalahnya pah, hari ini vana belom siap."

"tinggal bolos aja kamu susah banget," sahut Asyra yang sedang berjalan menuju ruang makan.

"NAHHH GITU DONG PAPA MAMA MENDUKUNG," Zevana pun teriak heboh sambil berjoget kecil. Adam dan Asyra pun hanya bisa tersenyum maklum dengan sifat anaknya yang terkadang masih seperti anak anak.

"Kamu mau beli barangnya sendiri atau di anter pak maman? Oiya itu mata, jangan lupa beli softlens item," tanya Asyra kepada Zevana sambil mengelus rambut putrinya sayang.

"Sendiri aja deh mah, sekalian nanti vana mau jalan jalan dulu keliling, biasa."

"yaudah kalo gitu papa berangkat dulu, uang buat jajannya nanti papa transfer."

"sipp," Zevana mengangkat jempolnya lalu mencium tangan Adam dan berlari menuju kamarnya.

~•~

"Huahh bobo lagi," Zevana berlari dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke arah kasur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zevana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang