4. kita.

476 44 2
                                    

Siang ini Darka, Reno, Tyo, dan Revan seperti biasa bolos kekampus, ia lebih memilih membuka Caffe yang sudah hampir setahun mereka dirikan bersama, dengan Darka yang momodali hampir separuhnya dan sisanya mereka bertiga patungan bersama.

" Kafe teman duduk." nama dari Caffe tersebut mereka mendapat uang tambahan selama ini, dari hasil berjualan coffe dan makanan yang ada di Caffe yang mereka buat sendiri, yakin tak yakin mereka bisa memasak makanan dengan enak. Tapi mereka harus yakin dan hasilnya BOOM! Banyak para pelanggan yang suka akan coffe dan makanan ringan mereka.

Dan juga tempatnya yang strategis dipinggiran kota namun dikelilingi taman? Unik bukan ada beberapa pohon mangga dan yang lainnya bunga bunga yang cantik.

Klining... Klining...

Pertanda ada pelanggan yang masuk Darka yang sedang membuat coffe dibelakang tidak melihat siapa yang datang.

" Ka! Ini ada pesenanan coffe latte 1 sama red velvet cake nya 1 anter ke meja nomer 2 ya." ujar Tyo sebagai waiter dicaffe ini.

" Oke! " ujar Darka tanpa menoleh ia sibuk menggambar kreasinya diatas coffe latte pesanan pelanggannya yang meminta dibuatkan namanya.

Derina.

Cantik amat namanya- batin Darka.
Sambil membawa nampan menuju meja nomer 2, ada seorang cewek memakai hoddie, namun kepalanya ditutupi dengan penutup kepala hoddie itu, jadi hanya keliatan rambut lurus panjangnya keluar dari sisi sisi bahunya.

" Permisi nona ini pesanan anda selamat menikmati." ujar Darka lembut sambil tersenyum ramah.

Gadis itu mengangkat wajahnya lalu matanya yang coklat terang menabrak mata Darka yang hitam pekat, beberapa detik hening, Darka lalu memutus kontak mata mereka dan tersenyum.

" Maaf, selamat menikmati." ujar Darka dan melenggang pergi menuju dapur.

" Ganteng parah! Itu yang jadi tunangannya Naisa?" gumam nya pelan.

____________________

Darka POV

Setelah menyajikan pesanan tadi Darka kembali berkutat dengan pesanan pesanan yang lain, namun pikirannya masih melayang akan cewek yang baru saja ia temui.

" Stop Darka! Ada Naisa jangan jadi brengsek gini!" ujar Darka pada dirinya sendiri.

" Eh kambing! Lo ngomong ama panci? " ujar Reno yang tiba-tiba sudah ada dibelakang Darka.

Darka hanya melihat kearah belakang sebentar, lalu kembali menggantung panci yang tadi sempat ia ambil.

" Udah minum obat belum lo! Makan dulu sana." ujar Reno mengingatkan Darka.

Darka berbalik lalu menghela nafas pelan.

" Bosen Ren, gue minum obat mulu sekali kali gitu yang lain." ujar Darka polos.

" Pil gila mau? Besok gue beliin." ujar Reno tanpa bersalah.

" Goblok! " seru Darka kesal.

" Eh ya ampun si bos marah, jangan marah marah bos ntar Gantengnya luntur! Padahal si masih gantengan gue hehehe." ujar Reno sambil cengengesan kearah Darka.

" Keluar lo! " bentak Darka kearah Reno yang langsung membuat Reno ngacir terbirit birit.

Drrtt... Drtt..

Darka mengambil handpone nya yang ada di saku celana jeans nya.

Naisa 💍

Bibir Darka terangkat membentuk lengkungan yang tinggi, tumben kan si Naisa telfon.

" Ya hallo Nai, kenapa? " ujar Darka lembut.

"......."

" Dimana lo?! " ucap Darka yang nadanya mulai khawatir.

"......."

" Oke lo diem disitu, cari tempat aman bentar lagi gue sampe." ujar Darka yang langsung mematikan sambungan telfonnya dan membuka celemek yang ia pake, dan berlari keluar.

" Ehh ehh bos! Mau kemana! " seru Revan sambil membawa nampan di tangannya yang berotot.

" Gue ada urusan nanti gue balik lagi." ujar Darka yang langsung melesat menggunakan motor hitam besarnya.

______________________

" Lepasin gue! Francooo! " seru Naisa ketika tangannya di cekal oleh 2 orang yang tidak ia kenal, dan Franco pacarnya entah kemana diseret oleh 2 temannya lagi dari Preman tersebut.

" Maniss... Jangan banyak gerak dong itu keringat nya jadi keleher leher, bikin tambah Seksi aja." ujar salah satu Preman yang mencekal tangan kanan Naisa, sekarang membelai pipi halus Naisa.

Sontak Naisa memalingkan wajahnya kebawah, dan terus meronta-ronta 2 laki laki besar yang memegangi kedua tangannya.

" Lepasin gue brengsek! Dimana pacar gue! " ujar Naisa yang nafasnya naik turun.

" Ooooo.... Franco cowo lo hahahah! si bajingan kayak dia ternyata bisa serius ya sama cewek manis kayak lo! Mending ama abang aja kali aja jodoh." ujar yang satu lagi yang memegang tangan kiri Naisa.

" Lepasin Bangsat!" umpatan demi umpatan keluar dari bibir mungil Naisa, saat tiba tiba dari arah belakang mereka.

Buggg!

Preman yang memegang tangan kanannya ambruk kebalakang lalu yang satu lagi menyerang Darka, saat tangan Naisa terbebas Naisa berlari kepojok ruangan di gedung tua ini, ia hanya melihat perkelahian tersebut yang tak imbang.

Tangannya mencengkram kuat baju kaos yang ia pakai, air matanya tak terbendung ia gemetar ketakutan.

Sudah hampir 10 menit perkelahian tersebut, dan dimenangkan oleh Darka yang sangat jago berkelahi darka berlari kearah Naisa yang sudah meluruh duduk diatas tanah yang hitam.

Darka menangkup wajah Naisa dengan kedua telapak tangannya yang besar, ibu jarinya mengusap lembut air mata naisa lalu menarik Naisa kedalam pelukannya, dapat Darka rasakan tubuh Naisa gemetar ketakutan.

" Tenang... Jangan nangis lagi, ada gue disini Nai. " ujar Darka lembut sambil mengusap halus rambut Naisa.

Naisa menarik dirinya dari pelukan Darka, lalu menatap manik mata hitam pekat yang Darka punya. Banyak kekelaman yang tersimpan disana, Naisa mengusap rahang Darka yang terkena tonjokan dengan tangannya yang lembut, yang membuat Darka memejamkan matanya. Ia terlena.

" Mending pulang udah sore." ujar Darka, lalu menarik tangan Naisa untuk berdiri.

Naisa hanya diam tidak bawel seperti biasanya, yang selalu mengeluarkan kata kata pedas dari bibirnya untuk Darka.

Saat berjalan kearah motor Naisa melingkarkan tangannya kepinggang Darka, kepalanya ia senderkan ke dada bidang Darka.

Gue pengen terus kayak gini sama lo Nai - batin Darka.

Sedari tadi Darka merangkul bahu Naisa, sampai ke motor besarnya mata Naisa menyiratkan ketakutan bibir nya masih gemetar Darka tahu itu.

" Udah gak papa Nai jangan takut." ujar Darka sambil tersenyum kearah Naisa lembut.

_________________________

Gimana? Udah ada romance romance nya kan? Iya si kasian ya si Darka cuma ada buat Naisa pas Naisa butuh doang :( mending Darka nya ama author nya aja nih hehe.

Oke next kepart selanjutnya jangan lupa vote and koment aku butuh banget saran dari kalian gimana? Bagus gak cerita author? Soalnya ini cerita pertama ku plis kasih koment dong.

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang