11. sadar.

462 34 0
                                    

" Ka! Ayo masuk udah ada nih 4 tiket!" seru Tyo dengan mengangkat tangannya keatas, menunjukan tiket yang sudah dibeli.

Darka berjalan cepat dengan di kedua tangannya memegang popcron berukuran jumbo.

" Kuy lah ayo gak sabar!" seru Revan disamping Darka sambil memegang 4 buah soda.

" Bentar dulu! Reno mana?!" seru Tyo kesal.

" Yehhh! Kebiasaan banget tuh curut palingan juga beser!" seru Revan sambil mencomot popcron ditangan Darka.

" E-ehhhh!! Tunggu!!" teriak Reno sambil memegangi celana jeans hitamnya.

" Aduhhh!! Guys... Sorry my perut gak bisa diajak kompromi nih!" ujar Reno sambil menaikan resleting pada celananya.

" Jauh jauh dari gue lo! Bau tai!" gerutu Revan sambil berjalan masuk kedalam bioskop.

Hampir 3 jam film berlangsung akhirnya mereka keluar dari dalam bioskop, jam menunjukan pukul 9 malam.

" Eh gilaa anjir, Thanos nya kek lo Ren!!! " seru Revan sambil menjitak kepala Reno.

" Iya!!! Mirip kayak lo sumpah!!!" lanjur Tyo sambil meninju bahu Reno.

" Apaan si lo! Lo pikir gue samsak lo tinju²in lo jitak² in." ujar Reno dengan wajah memerah.

" Tuh kan! Mulai mirip Thanos!!! " seru Tyo sontak yang membuat Revan tertawa keras sambil memegangi perutnya.

Reno menatap tajam kearah Tyo, dan Revan, matanya sudah berkilat tajam. Lalu ia memalingkan wajahnya dan meninggal kan Tyo, Revan, dan Darka dengan muka merah padam.

" Yah..yah dia baper kek anak perawan!" seru Revan yang masih bisa didengar oleh Reno.

" Lo si bercanda nya kelewatan." ucap Darka santai.

" Kelewatan? Ya mundurin lah Kaaa!" seru Tyo yang masih terus ngelawak tidak jelas.

Darka hanya memutar bola matanya malas, lalu berjalan menyusul Reno yang keluar dari bioskop.

Mereka berempat berjalan sambil kadang meninju-ninju lengan satu sama lain, persis seperti anak SD.

" Gimana kalo main TimeZone?!" usul Tyo bersemangat.

" Boleh tuh boleh! Ayo ayo! Gw mau main Time Crisis!" seru Reno girang.

" boong kali... Biasanya juga lo langsung main Dance-Dance Revolution ya khan..." ujar Tyo dengan suara dilebay lebaykan.

" Diem lo kentut kuda!" seru Reno kesal karena dari tadi selalu diejek oleh temannya yang satu itu.

Revan dan Darka hanya tertawa cekiki kan sejak tadi, mereka tau Tyo dan Reno memang, hmm.. Sedikit tidak akur.

Saat berjalan melewati salah satu restaurant, Reno menarik lengan Darka kuat.

Darka hanya mengernyit kan dahinya heran, begitu juga Tyo dan Revan.

" Kenapa lagi si lo! Berhenti dadakan kayak tahu bulat!" seru Tyo kesal.

Reno menunjuk salah satu perempuan yang tidak asing, duduk sendirian menggunakan sweater pink dengan rambut coklatnya di kuncir kuda.

Naisa.

" Kesini ama siapa Ka?" tanya Reno sambil menatap Darka yang tidak berpaling memerhatikan Naisa.

Darka hanya menghedikkan bahunya tidak tahu, lalu berjalan menuju restaurant tersebut. Namun baru berapa langkah Revan menariknya.

" Dia dateng sama Franco. Mending kita pergi aja gak baik buat hati lo." ujar Revan tegas.

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang