" Pah, gak ada niatan main bola?" tawar Darka sambil menendang bola nya kesana kemari.
Athar yang sedang duduk dihalaman belakang rumahnya, sambil meminum secangkir teh hangat yang dibuatkan Shiva untuknya hanya diam memerhatikan putranya.
" Papah udah tua, masa kamu ajakin lari-lari." ucap Athar mulai bersuara.
" Yehhh... Umur boleh tua Pah, semangat muda harus tetap membara!" seru Darka sambil menepuk nepuk dada nya sendiri.
Drrrtt... Drttt...
Athar mengangkat telfonnya yang bergetar, ia mengangguk-angguk sambil terus mengucapkan kata iya beberapa kali, lalu telfon tersebut dimatikan secara sepihak.
" Waduhh.. Papah lupa ada pertemuan resmi nanti malam, cepet-cepet kasih tau Mamah buat siap-siap udah jam 3 ni." ujar Athar berbicara sendiri sedari tadi.
Darka mengangkat alisnya, kakinya masih sibuk menendang nendang bola nya ke gawang kecil didepannya.
" Papah mau pergi kan, yaudah Darka juga." ujar Darka sambil berjalan kearah Athar.
" Yasudah, pulang lagi kerumah jangan ke apart kamu itu, jangan malem-malem ya. Jangan lupa diminum obatnya. " saut Athar sambil menepuk pundak Darka lalu berlalu masuk kedalam rumah meninggalkan area belakang rumah.
Darka duduk di bangku yang sudah disiapkan disana, ia meminum isotonik yang ia bawa tadi dari dapur.
" Ngajak siapa ya?" gumam Darka sambil menimbang-nimbang apakah mengajak sahabat gila nya untuk bersenang-senang.
" Waduhh itu nanti malem aja ngajakin mereka pada nge-war, sekarang sore kemana ya? " ia kembali bergumam sendirian sambil membolak-balik kan handphone nya.
Derina.
_____________________________
" Kenapa gabut lo ngajak-ngakin gue main." ujar Derina sambil terkekeh pelan.
Darka hanya mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum tipis, ia memberi helm bogo yang ia bawa kepada Derina.
" Mau kemana?" tanya Derina sambil menaikan tubuhnya ke motor tinggi Darka.
" Nonton." saut Darka pendek, yang hanya di angguk-angguki Derina.
" Abis nonton nanti makan pancake ya Ka." ucap Derina sambil menepuk bahu Darka.
Darka hanya mengangguk menanggapi nya.
15 menit mereka sampai di Mall tempat biasa mereka menonton dan melakukan hal-hal seru lainnya.
Darka dan Derina berjalan beriringan sambil sesekali melempar candaan satu sama lain.
" Mau nonton apa?" Tanya Darka kepada gadia manis disamping nya.
" Emmm... Ini aja ni! " seru Derina sambil menunjuk salah satu film bergendre horor.
Darka mengikuti arah jari Derina, lalu memasang wajah datar.
" Film yang berbau romantis gitu aja." usul Darka, karena sebenernya ia benar-benar tidak suka film berbau mistis.
" Dasar BUCIN!" ejek Derina sambil memanyun kan bibir nya.
Darka menghela nafasnya, lalu mengangguk.
" Iya nonton film ini ya, udah jangan ngambek lagi." ucap Darka lembut yang langsung membuat Derina mengembangkan senyum nya.
" Ihhh makasihhh gantengg." seru Derina sambil berjingkrak-jingkrak.
" 5 menit lagi baru mulai." ujar Darka sambil memainkan handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKA (ON GOING)
Teen Fiction" Gue cinta sama lo Kaa." suara Naisa sambil terisak isak didepan lelaki yang diam tak bergeming. " Kemana aja lo dulu?! Waktu Darka masih Cinta sama lo!!? Lo mana ada waktu dia susah? Lo selalu caci maki dia, Pacaran ama cowok bejad lo itu, lo sel...