5. Semua sama aja.

446 40 0
                                    

Naisa POV

Waktu buka mata sumpah ini silau banget, gue megangin kepala gue yang pusing. Pas kepala gue udah mendingan ini kamar gue, kamar dengan dekor serba ungu ini kamar gue.

Waktu pengen nyingkap selimut ada tangan besar yang meluk pinggang gue pas nengok astaga! Darka.

Gue inget! Kemaren dia yang gue mintain tolong waktu gue sama Franco di cegat Preman, si Franco gak tau kemana di seret ama tuh Preman. Dan gue nelfon si Darka karna satu satunya orang yang ada di fikiran gue Darka! Sambil terus lari di lorong panjang bangunan tua itu.

Gue inget gue ngumpet di kamar mandi pas waktu nelfon Darka.Tapi sial! Preman itu tau dan gue diseret keluar tangan gue dipegangin 2 Preman.

Dan saat itu Darka dateng, dan jadilah mereka berantem dan gue inget! Rahang Darka memar karna mungkin 2 atau 3 kali tonjokan hingga memar.

Gue mencoba melihat wajahnya yang tenang dengan hembusan nafas yang teratur, saat gue nyoba buat ngelus rahangnya tiba tiba manik mata hitamnya udah melek aja.

***
Darka tersenyum sambil memegang tangan halus Naisa.

" Lo udah bangun? " suara serak khas orang bangun tidur terdengar indah di telinga Naisa.

Sontak Naisa menyentak tangannya cepat. Lalu berdiri namun tangannya di cekal oleh Darka yang membuat Naisa jatuh terduduk didepan Darka.

Darka hanya tersenyum lembut dengan muka bantalnya.

" Kemaren ngapain lo ketempat itu? Mau ngapain sama Fran? " ujar Darka tenang, mata hitam pekatnya menatap wajah cantik Naisa tanpa berpaling sedikit pun.

Naisa yang di tatap seperti hanya diam dan menunduk, ia bingung harus jawab apa di depan Darka.

" Hmmm... Anu...gu..gue diajak Fran kesitu, katanya itu tempat aman buat pacaran." ujar Naisa kikuk.

" Nai, gue peringatin kalo Fran ngajak lo ketempat itu lagi, jangan mau itu tempat kumpul nya para Preman dll. Lo gak mau kan mati di Perkosa disitu? " ujar Darka frontal.

Sontak mata Naisa yang mendengar perkataan Darka langsung membulat sempurna.

" Gila lo ya! Mau kemana pun gue bukan urusan lo! Tetep ada Fran kok di samping gue yang bakalan ngelindungin gue." ujar Naisa kesal.

Darka hanya tekekeh pelan lalu mengusap wajahnya kasar.

" Kalo dia ngelindungin lo, kenapa kemaren lo harus telfon gue? Minta bantuan gue? Dia kan juga cowok kuat yang selalu jadi kebanggaan lo?! Dan gue cuma cowo lemah, kemana dia waktu lo di kepung ama 2 Preman itu?" gumam Darka namun membuat Naisa diam.

Benar kata Darka, Naisa melihat Franco diseret oleh 2 Preman lainnya. Namun Franco tidak mencoba melawan atau apapun, ia diam dan hanya berteriak teriak seperti orang gila.

Darka memegang kedua bahu Naisa mencoba agar Naisa melihat kearah nya.

" Gue seneng waktu lo kayak kemarin penurut dan gak bawel." ujar Darka pelan lalu beranjak turun dari kasur king size Naisa dan keluar kamar tersebut.

Naisa mengambil tas slempangnya, lalu membuka handpone canggih nya masa kini.

Darka ~ 55 call
Darka 23 masengger
Franco 💋 ~ 20 call
Franco 💋 6 masengger
Mama 💞 ~ 15 call
Papi 😎 ~ 10 call
Derina ~ 17 call
Derina 5 masengger
Grup * 203 masengger

Naisa menghela nafas panjang lalu mengacak acak rambutnya.

" Kemana si lo Fran! Karna kajadian kemaren ngebuat lo tuh! Jadi pengecut didepan cowo penyakitan itu! " guman Naisa kesal.

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang