19. selesai

391 30 0
                                    

Seorang pemuda berpakaian serba hitam sedang duduk termenung disebuah taman yang sepi, rintikan hujan sungguh sangat mendukung suasana pagi ini.

Pemuda tersebut melepas kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya, ia mengusap kedua mata yang berbola mata biru tersebut. Entahlah cairan bening ini tidak berhenti mengalir.

Flasback on

" Ka? Apa bener rambut Kyra bisa tumbuh lagi? Ini mulai abis loh ka?!" ujar seorang gadis manis yang pucat sambil menyisir rambut lurusnya dengan jari-jari nya.

Pemuda yang cukup tampan itu tersenyum, lalu mengusap wajah adik kesayangannya. Ialah harta satu satunya.

" Iya sayang, rambut indah kamu bakalan tumbuh lagi percaya deh. Dulu kakak juga pernah ngalamin ini terus beberapa bulan kemudian tumbuh lagi kok, ini hanya masa pubertas aja." ucapnya dengan santai kearah adik kesayangannya.

Gadis manis itu tersenyum lalu memeluk kakaknya dengan erat, begitupun sebaliknya pemuda itu memeluk erat adik kecil kesayangannya. Seolah-olah inilah pertemuan terakhir mereka.

" Umur aku udah 14 tahun, tapi aku selalu ada dirumah atau gak kerumah sakit. Aku gak punya temen, aku juga jarang main keluar, kok aku beda sendiri sih kak?" tanya gadis itu pelan sambil membenamkan wajahnya dibalik jaket kulit kakak kesayangannya ini. Sebenarnya ia sudah tau apa yang terjadi pada dirinya, namun ia ingin sekali kejujuran dari kakak kesayangannya ini.

Pemuda tersebut menghela nafas pelan,

" Apa sakit aku gak bisa disembuhin? Kakak bilang aku cuma kena usus buntu, tapi kok separah ini?!" lanjut gadis tersebut air matanya sudah mengalir.

Pemuda tersebut menggeleng, ia mencium puncak kepala adik kesayangannya itu lalu mempererat pelukannya.

" Kamu sembuh. Pasti, kakak jamin." ujar nya dengan penuh keyakinan.

" Kakak gak bohong kan?" tanya gadis itu sambil menatap kakak nya.

Pemuda tersebut membalas tatapan gadis manis didekapannya, ibu jari besarnya menghapus anak sungai di kedua pipi tirus nan pucat adik kesayangannya ini.

" Gak! Kalo nanti kamu sembuh kakak janji bakalan ngajakin kamu keliling kota, terus kamu boleh sekolah di sekolah-sekolah pada umumnya. Tapi kamu harus janji juga kamu harus yakin kamu bisa sembuh, gak ada yang gak mungkin didunia ini dek." ujar pemuda tersebut meyakinkan gadis didepannya.

Gadis itu langsung kembali memeluk kakak laki-laki tampan kesayangannya ini.

" Makasih ka, Kyra sayang kakak." gumam gadis tersebut.

Pemuda tersebut meresapi semuanya, ia tahu ini terakhir kalinya.

" Kakak juga sayang banget sama kamu! Sayang banget dek." balasnya tanpa terasa setetas air mata mengalir membasahi rambut kyra.

" Kemarin malem, Kyra mimpi Ayah sama Bunda ngajak Kyra pulang terus Kyra bilang Kyra mau ngasih tau kakak dulu, biar kakak ikut juga." gumam gadis tersebut, nafasnya mulai berat sakit yang teramat kembali ia rasakan, namun ia hanya diam. Ia hanya ingin menikmati masa-masa ini bersama kakaknya entahlah.

" Kakak pasti ikut. Emangnya Ayah sama Bunda ngajak kamu kemana?" tanya nya sambil mengelus rambut adiknya yang rontok ditangannya.

Air mata dari kedua bola mata cantik gadis itu mengalir terus, rasa sakit yang teramat sudah sering ia rasakan ini menyerang lebih sakit. Ia hanya diam sambil mencengkram jaket kulit kakaknya.

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang