Darka berjalan dengan keadaan basah kuyup kearah bangku taman yang sepi sore ini. Matanya merah, nafasnya naik turun.
" Emang anjing lo Nai! Brengsek!" sumpah serapah terus terlontar dari bibir tipis nan merah yang pucat itu.
" Dasar penyakit sialan! Kenapa gue ga mati aja si kenapaa?!!!!" ujar Darka dengan meremas rambutnya frustasi.
" Semua pada ancur! Semua pada pergi ninggalin gue! Salah gue apaa si emangnya?!! Karma banget anjing!" seru Darka dengan mata merahnya.
" Alahhhh! Anjing lo semua!" seru Darka menendang bangku taman yang ia duduki. Lalu menendangnya hingga patah salah satu sisi kayunya.
Darka jatuh terduduk sambil menundukan kepalanya, tubuhnya seperti mati rasa ya tuhan. Kepalanya sakit, badannya lemas, dingin, menggigil semuanya menjadi satu dalam satu tubuh yang berusaha kuat sendirian.
Darka menarik nafas dalam - dalam lalu menghembuskan nya perlahan, ia mengusap wajahnya lalu berdiri dengan tertatih.
" Semua bakalan baik-baik aja, tuhan bersama lo Ka." gumam Darka pelan lalu berjalan kearah motor besarnya.
________________________
Naisa berlari kearah lelaki berjaket denim warna hitam yang sedang berdiri didepan mobil hitam nya, ia fokus memainkan handpone canggihnya.
" Fran? " gumam Naisa dengan lembutnya.
Franco mengangkat wajahnya, lalu tanpa menjawab ia hanya mengangkat sebelah alisnya.
Naisa tersenyum kearah Franco, hampir seminggu ia bolos dan ia sangat merindukan wajah laki laki dihadapannya ini.
" Aku udah batalin tunangan aku sama Darka, kita gak jadi putus kan? " ujar Naisa dengan wajah memohon.
Franco tampak terkejut, lalu alisnya menukik tajam dan matanya berubah jadi sinis melirik kearah Naisa.
" Kenapa? Harusnya kamu seneng dong kita bentar lagi wisuda Fran, kita bisa wujud in mimpi kita buat hidup bareng! Iyakan?! Kamu gak lupa kan??!" seru Naisa dengan semangat nya.
Franco hanya tersenyum miring, lalu ia berjalan kearah Naisa dengan perlahan kedua tangan besarnya memegang bahu kecil dihadapannya.
Naisa mengembangkan senyumannya lebar-lebar, ia yakin Franco akan kembali kepadanya.
" Lo harusnya berterima kasih sama tuhan, udah ngirimin cowo sebaik Darka. Bukannya nyia-nyiain kayak gini Nai, gue udah ikhlas lo buat sama Darka dia lebih cinta banget sama lo." ujar Franco dengan tegasnya.
Naisa menggeleng berulang kali
" Kenapa sekarang kamu ngedukung aku sama dia?! Bukannya dulu kamu mati-matian ngebela aku, ngakuin aku dimana mana?!" ujar Naisa dengan nada tinggi.
" Dia lebih baik dari apa yang lo kira. Dia bisa ngelindungin lo. Cukup percaya sama yakin aja! Dia gak selemah yang lo kira, bahkan dia lebih kuat dari orang-orang biasa pada umumnya." ulang Franco.
" Gak! Kamu yang bisa ngelindungin aku! Bukan dia, dia cowo penyakit-"
" Sssttt... Gak ada yang sempurna Nai, lo sendiri aja gak sempurna. Kalo Darka boleh minta dia juga gak bakalan mau dapet cobaan punya penyakit separah itu, harusnya lo ada buat dia lo semangat in dia. Semua saling melengkapi." ujar Franco dingin.
" Dia selalu ada buat lo, dia beberapa kali masuk rumah sakit salah satunya juga karna lo! Cuma buat bikin lo seneng! Cuma pengen ngeyakinin diri lo kalo dia juga bisa bikin lo bahagia, waktu lo ada disamping dia! Walau dirinya sendiri yang harus tersakiti. Harusnya lo berterima kasih, bukannya kayak gini seenggaknya lo hargain semua perjuangan nya." lanjut Franco yang membuat Naisa diam seribu bahasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKA (ON GOING)
Teen Fiction" Gue cinta sama lo Kaa." suara Naisa sambil terisak isak didepan lelaki yang diam tak bergeming. " Kemana aja lo dulu?! Waktu Darka masih Cinta sama lo!!? Lo mana ada waktu dia susah? Lo selalu caci maki dia, Pacaran ama cowok bejad lo itu, lo sel...