" Nai! " seru Tyo yang melihat Naisa sedang berjalan bergandengan tangan dengan Franco.
Naisa sontak berbalik badan beserta Franco.
" Kenapa Yo? " seru Naisa tersenyum hangat kearah Tyo.
Coba lo senyum gitu juga ke Darka pasti Darka udah seneng banget - batin Tyo
" Hmmm... Darka sakit lo bisa gak nemenin dia sehari aja. Dia butuh lo." ujar Tyo dengan muka khawatir.
Naisa hanya memutar bola matanya malas dengan mengeratkan cengkraman tangannya di lengan Franco.
" Bagus! Biarin hidup gue tenang sehari aja tanpa ada dia." ujar Naisa datar.
" Nai, dia kan tunangan lo, lo jangan egois gini! Darka udah banyak sakit hati karna tingkah laku lo yang semena mena sama dia!" seru Tyo emosi.
" Gak usah nyolot gitu lo Yo!" ujar Franco kesal, melihat gadis yang ia cintai dibentak bentak oleh salah satu teman dari Musuh nya dulu.
" Gue gak ada urusan sama lo Fran, jadi diem aja lo!" sentak Tyo kearah Franco, sontak Franco langsung mencengkram kerah baju Tyo dengan kuat.
Naisa langsung narik lengan Franco kuat, ia tidak mau pagi-pagi begini udah nyari keributan aja dikampus.
" Udah Fran masih pagi, mending ke kantin aja yuk aku laper." gumam Naisa kearah Franco yang wajahnya masih merah padam.
" Dan lo Yo! Jangan temuin gue kalo cuma ngomong gak penting kayak gini! " ujar Naisa tegas yang langsung menarik tangan Franco menuju kantin.
" Dasar cewe gak tau diuntung lo Nai! Brengsek! " gumam Tyo sambil menatap tajam pungung kecil Naisa yang menjauh darinya.
______________________
DOR...DOR... DORR!!!
" Eh Mamak! " seru Reno keras sambil melihat kearah pintu apartemen Darka.
Darka yang duduk disamping nya hanya diam tak bergeming matanya masih menyorot kearah televisi didepannya.
" Ih orang macem apa tuh! Katrok banget udah tau ada bel bukannya dipencet malahan gedor gedor kek Debt Collector bank!! " seru Reno kesal sambil berjalan kearah pintu untuk membuka kannya.
" Eh anak kucing bawa bh. Revan! Lo bikin gue kaget aja si dari mana aja lo dari kemaren di telfon gak bisa! " sembur Reno kearah Revan yang hanya menundukan wajah tampannya, di punggungnya terdapat tas ransel army besarnya ya seperti tas gunung lah.
Revan melangkah masuk lalu duduk disamping Darka tanpa menjawab pertanyaan dari Reno, Reno yang diabaikan kesal bukan main lalu berjalan kearah kulkas darka dan meminum jus apel kesukaan nya.
" Kenapa Van? Muka lo kusut bener." ujar Darka melirik sebentar kearah Revan yang mendongakkan kepalanya keatas matanya terpejam erat.
" Ka, gue boleh numpang disini sementara waktu gak? Gue udah muak di jadiin boneka sama Lisa si cewe murahan itu sama anaknya." ujar Revan frustasi, Lisa adalah ibu tirinya yang dinikahi ayahnya 5 bulan yang lalu dan Renata adalah adik tirinya yang sama bejad nya dengan kelakuan sang ibu.
" Lo diapain ama mak lampir? " ujar Reno sambil duduk diatas karpet.
" Gue dijadiin bahan pemuas nafsu mereka, gue udah nolak tapi minuman yang gue minum di kasih obat perangsang brengsek kan!! " geram Revan kuat.
" Wah enak dong! Dapet 2 sekaligus mana montok semua." seru Reno sambil cengar cengir yang dihadiahi lemparan bantal dari Darka.
" Trus lo kenapa kabur? kayak anak perawan aja lo hahaha." ujar Darka sambil tertawa pelan.
" Sialan lo Ka! Setelah mereka puasa dan junior gue rada denyut denyut gitu, gue bangkit berdiri dan nampar Nyokap sialan itu sama si Renata. Pas itu juga Bokap gue pulang, yang gue gak tau udah ada didepan kamar gue!" tutur Revan sambil menghela nafas pelan.
" Trus si Lisa nangis lari kearah Bokap gue dengan tubuh telanjang, dan meluk Bokap gue! Dia ngadu yang nggak nggak dia bilang gue mabok berat. Trus dia bilang gue merkosa Renata, dan saat ingin ngebantu Renata, dia juga jadi korban kan sinting! " geram Revan yang mulai keluar lagi.
" Dan Renata pura pura pingsan, dan gue dihajar abis abisan ama Bokap gue yang gak mau denger penjelasan gue. Lalu gue diusir dan udah gak dianggep anak! Gara gara 2 jalang gak tau diri itu Anjing! " seru Revan kesal yang langsung meremas rambutnya kuat ia pusing dengan keadaan ini.
" Udah Van! Biarin aja ada waktunya semua terungkap dan rasa sakit lo kebales yang diatas gak tidur, oke sekarang lo tinggal disini sama gue gapapa tenang aja." ujar Darka sambil menepuk nepuk pundak Revan pelan.
" Noh! Bos baik kan? udah gitu ganteng lagi makanan aja dibagi bagi sama orang." ujar Reno sambil menonton tv membelakangi Revan dan Darka.
" Makasih Ka, gue gak tau harus bales pake apa." gumam Revan pelan.
Darka hanya terkekeh geli " Najis! Gak usah drama gini gue jijik." ujar Darka lalu menjauh sedikit dari Revan.
" Gue masih normal Ka! Sialan lo bikin suasana ancur aja! " seru Revan menatap sinis kearah Darka.
" Masih sakit lo? " ujar Revan kearah Darka yang menyenderkan kepalanya ke kepala sofa.
" Sedikit, lumayan baik kan lah." ujar Darka datar yang diangguki oleh Revan.
Reno lalu duduk disamping Revan, dan mengambil tas besar yang ada disampingnya lalu mengobrak abrik isi tas Revan.
" Eh lo ngapain Privasi tuh! " seru Revan kesal, tapi cuma diem tanpa mencoba merebut tasnya dari Reno.
" Sok! Emang lo sekarang ngumpetin apaan ampe bilang privasi? Narkotika? Kondom? Apa tante tante pinggir jalan? " ujar Reno asal sambil terus mengacak acak tasnya Revan.
Langsung saja Revan menjitak kepala Reno dengan mulus.
" Ngomong yang sopan ama yang lebih tua." ujar Revan tegas.
" Eh iya dah bang maap ya maap." ujar Reno sambil cengengesan kearah Revan dan mengambil stick ps dari dalam tas Revan.
" Kebiasaan. " gumam Darka pelan lalu menyenderkan kepalanya kembali ke kepala sofa, pikirannya melayang memikirkan Naisa.
" Udah cewek kayak gitu gak usah lo pikirin gak penting. Mending lo pikirin kesehatan lo dan besok kita mulai kerja lagi. " gumam Revan yang langsung bangkit meninggal kannya untuk bergabung bersama Reno.
Benar! Tapi sulit dia sangat mencintai cewek itu! Tapi sayang dia tidak sebaliknya, hanya karna Darka lelaki penyakitan yang akan menyusahkan nya dikemudian hari jika sudah menjadi suaminya.
Darka menghela nafas lalu beranjak kedapur dan memasak mie instan makanannya sehari hari.
_______________________
Maapin aku guys :( Di part ini masih cerita tentang persahabatan mereka gak tau kenapa aku suka aja sama mereka persahabatan mereka tungguin deh part selanjutnya janji nih disini bakalan ada romance romance nya gitu.
Jangan lupa tinggalkan jejak 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKA (ON GOING)
Fiksi Remaja" Gue cinta sama lo Kaa." suara Naisa sambil terisak isak didepan lelaki yang diam tak bergeming. " Kemana aja lo dulu?! Waktu Darka masih Cinta sama lo!!? Lo mana ada waktu dia susah? Lo selalu caci maki dia, Pacaran ama cowok bejad lo itu, lo sel...