29. Membaik

394 37 7
                                    

Maap gaess kalo banyak typoo bertebarann!!!

Vote sama koment nya yaa, btw itu penting buatt akuuu :(

HAPPY READING GAESS!!

_____________________________

" Maksudnya selesai apa Darka?" tanya Riri lembut kearah Darka.

Darka tersenyum sinis, " Tanya aja sama Naisa nya."

Riri langsung menatap putrinya, ia meminta penjelasan dari Naisa.

Naisa yang ditatap seperti itu hanya menunduk.

" Apa yang dimaksud Darka, sayang?" tanya Barac kearah Naisa yang sedari tadi hanya diam tak bersuara.

" Mau gua wakilin Nai?" ujar Darka dengan datarnya sambil menatap kearah Naisa.

Naisa mengangkat kepalanya, ia menatap sendu kearah Darka, Darka yang ditatap seperti itu sebenarnya tidak tega.

Darka mengalihkan tatapannya, lalu membuang nafasnya kasar. Ia bangkit dari duduknya, namun segera Shiva menarik lagi lengannya untuk tetep duduk dengan tenang.

Barac tetap tersenyun kearah Darka, lalu pandangannya ia arah kan kepada Athar.

" Jadi? Kapan tanggal pernikahan nya?" tanya Barac dihiasi senyum ramahnya.

" Mereka sudah bertunangan lama, hampir 2tahun an bukan? Bagaimana kalo dipercepat." usul Athar.

" Aku setuju, bagaimana setelah mereka diwisuda?" ujar Riri dengan senyum yang mengembang.

Darka melirik kearah Shiva yang masih diam, hanya dialah yang tau keadaan nya saat ini.

Darka membuang nafas kasar lalu menatap kearah Barac dengan tegas.

" Darka tegasin, tidak ada tanggal pernikahan! Tidak ada pernikahan setelah wisuda ini. Paham." ujar Darka dengan lantang.

Seisi ruangan bersitatap satu sama lain bingung.

" Maksudnya apa Darka? Kamu sedang bercanda?" ujar Riri lembut diiringi tawa nya yang renyah.

" Maaf tante, Darka minta maaf sekali lagi. Darka gak bisa nerusin pertunangan ini, apalagi sampai jenjang pernikahan." ucap Darka tegas.

Barac menatap nyalang kearah Darka,  seperti tidak terima.

" Kenapa? Ada masalah diantara kalian berdua? " ujar Barac dengan tegas.

Darka melirik kearah Naisa yang hanya menunduk diam.

" Darka! Apa-apaan ini! Udah Papah bilang kan, jangan ngomong yang aneh-aneh." saut Athar mulai kesal.

" Darka gak aneh-aneh Pah! Ini serius semua nya selesai." ucap Darka tegas sambil menatap kearah Athar.

" Memang tidak ada jalan keluar lain selain ini? " ucap Riri yang menunduk sekarang.

Darka tersenyum sinis, lalu menatap gadis cantik yang sangat ia cintai dihadapannya.

Darka menggelang, lalu berjalan pelan kearah Naisa.

" Gak ada." saut Darka datar.

Darka menatap gadis itu diam, bahunya gemetar seperti takut tapi ntah apa.

" Mau ngomong langsung apa diwakilin Naisa?" ucap Darka lembut kearah Naisa yang masih menunduk didepannya.

Tidak ada respon dari gadis didepannya lalu Darka berbalik menatap kearah Barac dan Athar.

" Kita udah gak ada hubungan apa-apa. Darka udah ngelepasin Naisa, Percuma Darka mati-matian merjuangin Naisa tapi Naisa sendiri yang bilang ke Darka buat berhenti aja. Dia udah punya pilihan sendiri tante." ucap Darka dengan tegas walau ada rasa tidak tega terhadap Naisa, rasanya ia ingin dirinya lah yang salah disini.

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang