22. kembali

352 26 4
                                    

Darka hanya duduk diam sambil memandang coffe late yang ia buat sendiri. Ia terus memandangi karya nya sendiri, hari ini caffe harus tutup sementara. Entahlah ia malas akhir akhir ini.

Clining... Clining...

Pintu caffe berbunyi, menandakan ada seseorang yang datang. Tanpa mengalihkan pandangannya Darka tetap menatap coffe kegemarannya.

Tangan kecil nan putih, menepuk pundak tegap Darka yang dibalut oleh hoddie berwarna hijau army. Darka melirik kearah tangan berjari lentik tersebut, lalu terus menjalar hingga menatap sang pemilik.

Derina.

Hampir seminggu lebih, Darka tidak melihatnya, memikirkannya, bahkan pesan-pesan yang dikirimkan darinya tidak pernah Darka buka ataupun balas.

Gadis manis itu berdiri dengan senyum manis terukir dibibir pinknya, rambut lurusnya di kuncir kuda memakai jaket berwarna navy.

Manis.

" hai? " ujarnya disertai lambaian tangan.

Darka hanya mengerutkan keningnya, tampak aneh dan canggung.

" Gimana kabar lo Ka? Seminggu terakhir ini gue nyari-nyari lo, nanyain kabar lo ke sohib-sohib lo, chat gue ga lo bales. Tega ya lo sekarang." ujar Derina dengan bibir yang dimanyunkan sungguh imut.

Darka hanya diam tak bergeming, ia bingung harus menjawab apa? Otaknya terasa membeku dan mati.

" Jadi patung ya lo sekarang?" ujar Derina karna dari tadi ia seperti ngomong dengan angin.

" A-amm-"

" Yahhh jadi gagap sekarang." ujar Derina acuh sambil menyeruput coffe  yang belum Darka sentuh sedikit pun.

" Enak aja lo! Main minum-minum beli!" ujar Darka kesal sambil menarik gelas yang Derina pegang.

" Yahelah, Pelit banget lo! Liat aja ya, pantat lo burik!" saut Derina dengan sinisnya.

Darka sempat kaget, Derina bisa sefrontal ini?

" Lah konyol banget lo." ujar Darka dengan kesal.

" Siapa?" tanya Derina dengan raut bingung.

" Lo, tolol." ujar Darka.

" Yang nanya! Ahahahahahahah!" tawa Derina menggelegar.

Anjing ketipu gue.

" Berisik lo ah." ujar Darka dengan kesal.

Derina hanya cengengesan, aneh sifatnya jadi berubah drastis.

" Kabar gimana nih bang? Kek nya masih terpukul banget, selamat datang di kaum Jomblo ya bang." ujar Derina sambil menepuk nepuk kepala Darka.

Darka hanya memutar bola matanya malas.

" Bacot." saut Darka malas.

Derina terkekeh, lalu duduk di sebrang meja. Masih dengan senyum yang sama.

" Udah baikan kan Ka?" tanya Derina mulai halus.

Darka hanya mengangguk menanggapinya.

" Jalan-jalan kuy! Diluar cuacanya panas tapi mendung jadi semilir-semilir gimana gitu." Darka mengerutkan keninganya.

" Jalan-jalan Ka, gak ngesot kok! Janji deh!" ujar Derina sambil mengajukan jari kelingking nya.

Darka hanya tersenyum tipis.

" Gitu kek senyum pait amat buat senyum." ujar Derina dengan mulut dimajukan.

Derina beranjak dari kursinya, lalu dengan segera menarik lengan kekar Darka dan membawanya berlari keluar caffe.

DARKA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang