Adimas seperti biasa kalau bangun pagi ngecheck whatsapp story. Dan post milik adelia tertera di sana
Seperti biasa, dia memutuskan untuk melihat lagu yang di dengarkan adelia.
Waduh, ini kok lagunya galau? Memang kurang ya Dimas ngegas dua hari ini. Harus lebih greget lagi ya?
***
"Safira mau berangkat ke kantor? Kok pagi banget."
Pertanyaan Randi, yang sedang membersihkan mobil, membuat Safira, yang sedang mencari ojol, berhenti. "Iya nih mas. Ada urusan penting." Jawab Safira.
"Sarapan udah belum? Nih ada roti bakar kalau belum."
"Udah, pakai indomie seleraku." Ucapnya sambil terkekeh. Kemudian melanjutkan lagi untuk menulis alamat penjemputan di handphonenya.
"Pagi mas," sapa Lulu yang lewat depan rumah randi dan safira. "Mbak."
"Lulu pagi banget mau ke mana?"
"Ke warung sayur di bawah. Mau beli tahu."
"Mau masak apa?" Tanya Safira.
"Masak perkedel tahu,"
"Wah, Lulu udah siap nih jadi calon istri orang. Di cari Lu, pasangannya."
Lulu tertawa mendengar perkataan Randi "Iya, tenang aja. Duluan yaa." Lalu dia melanjutkan jalannya.
Sepeninggal Lulu. Randi melirik ke kiri dan ke kanan. "Saf, sini deh."
Safira sebagai anak baik, mengikuti perkataan Randi, dan jalan ke arah rumah Randi. "Apa mas?"
"Kamu kalau ada apa-apa, jangan dipendam sendiri. Bagi-bagi aja ke kita." Kata Randi, yang membuat alis Safira menyatu karena kerutan di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perumahan Bahagia ✓
Fanfiction"Apaan perumahan bahagia? Aku bentar lagi sedih." - Adelia 20th