Untitled Part 44

2.1K 291 42
                                    

Setelah membaca grup chat, Adelia dengan cepat berlari menuju pintu depan rumahnya. Umur boleh 23 tahun, tapi kalau masalah oleh-oleh dia harus berlari. Karena dua krucil, anak dari mas Randi dan Mbak Aileen itu pasti akan mengambil semua oleh-oleh yang ditakdirkan untuknya.

Sekarang sudah jalan dua minggu dari pernikahan Milena dan Dipta, itu artinya kedua pasangan baru tersebut sudah pulang ke rumah tentu saja. Mereka memutuskan untuk bulan madu ke jepang. Sungguh pasangan yang anti mainstream. 

Adelia mengunci pintu depan rumahnya, saat dia mendengar suara berisik dari rumah Aileen dan Randi. Adelia tentu tersenyum tipis, sebelum melihat krucil yang tidak sabar dalam menggunakan sandalnya. 

"Aku duluan!" kata Adelia, seperti mengejek. Sementara Dua Krucil mengeluarkan seruan-seruan tidak setuju. 

Randi tentu saja tertawa, sementara Aileen kesusahan untuk membuat krucil ini diam sebentar untuk menggunakan sandalnya. 

"Rain! Raleen!" Tegur Aileen. Dua krucil yang sempat berisik itu kemudian diam, dan menggunakan sandalnya dengan baik dan benar. 

Pintu rumah Dipta dan Milena tentu terbuka lebar. Adelia adalah orang yang pertama kali masuk, setelah mengucap salam tentunya. Begitu masuk, Adelia mengerjabkan matanya. Mulutnya juga ternganga. Milena terlihat sangat berbeda sekali. 

"Glowing." Ucap Adelia tanpa sadar. Sementara Milena hanya tertawa. 

"Jepang memang membuat orang jadi berbeda, Dek." Ujar Milena, seraya mempersilahkan Adelia untuk duduk. "Mas, ini Adek udah dateng. Oh--Rain sama Raleen juga."

"Kalian datang kapan?" Tanya Randi. "Rumahnya kok bersih kalian tinggal dua minggu?" 

Milena tersenyum. "ada jasa Go-clean ya di manfaatkan dong. Kita udah di malang dari dua hari yang lalu, cuman emang nggak pulang. Ke Batu dulu nginep."

"Pengantin baru sih ya." Celetuk Aileen.

"Memanfaatkan cuti 14 hari, mbak. Mbak Leen kalau mau cuti bisa titip Rain sama Raleen ke kita kok." lalu Milena berkedip, sementara Aileen hanya memutar bola matanya. 

Sesaat kemudian Dipta keluar dari kamar dengan membawa tas. Rain dan Raleen tentu saja berseru kegirangan apalagi ketika melihat tas yang dipegang Dipta adalah gambar Mickey Mouse dan Minnie Mouse. 

"Ankel, itu buat Rain?" Tanya Rain dengan matanya yang berbinar-binar. 

Dipta mengangguk. "Tapi duduk dulu yang rapi, di sebelahnya Anti Adel."

Rain dan Raleen segera duduk rapi di sofa, tepat di sebelah Adelia. Duduk dengan punggung tegak, tangan di atas paha. Pemandangan yang jarang dilakukan krucil ini. 

"Kalian ke disneyland?" Tanya Randi.

Milena menyahut dari dapur "Mbak sama Mas harus ajak Rain dan Raleen ke sana. Kids friendly. Tinggal masalah makanannya aja yang diatur. Hati-hati Zonk." 

"Ini buat Rain. Ini buat Raleen." Dipta memberi tas bergambar Mickey dan Minnie itu secara berurutan. 

Krucil tentu saja senang. Mereka berdua memang menyukai animasi tikus tersebut. Berkat sang ayah yang selama mengawasi si kecil selalu memutarkan mickey mouse, di saluran disney channel tersebut. 

"Aku?" Tangan Adelia mengadah, dengan raut muka yang dimelas-melaskan. 

"Nanti ya, tunggu si kecil pulang. Untukmu kita bawakan banyak makanan."

Adelia tersenyum sumringah, semua jenis kitkat itu, lalu tokyo banana, lalu coklat meiji itu--membayangkannya saja sudah membuatnya senang.

"Ngomong-ngomong" Milena berucap seraya membawa minuman di atas nampan. "Aku tidak salah lihat kan, waktu salaman di pernikahan waktu itu. Yang datang itu Dimas kan?" 

Perumahan Bahagia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang