"Aku sedang dalam perjalanan sekarang..
Jauh lebih cepat daripada akhir musim semi..
Aku ingin mengatakan sesuatu. Bila aku tidak mengatakannya, aku mungkin akan menyesalinya seumur hidupku..Aku akhirnya bisa hidup ketika aku bernafas bersamamu..
Aku tidak bisa mengubah sikapnya, mataku tertutup..
Aku hanya ingin kau tahu bahwa
Aku adalah orang yang kau cari..
Mari kita menempatkan kekhawatiran dan kecemasan kita di sisi lain..
Sekarang aku akan mengambil foto-foto kita dan meletakannya di tanganmu..
Jadi mereka dapat melihatnya ke mana pun kau pergi..
Katakan kau tidak dapat hidup tanpaku..Aku tidak bisa hidup tanpamu, cuma mau dirimu..
Tak peduli betapa aku memikirkannya, hanya dirimu bagiku..
Aku tidak ingin menyesal..
Aku mencintaimu..
Karena hanya dirimu bagiku..
Kau satu-satunya bagiku.."| BtoB - Only One for Me |
------------------------------------------------
Tidak peduli betapa kerasnya aku menahan keingintau-anku, setiap langkah yang aku jajaki ketika meninggalkan pintu apartemenku begitu terasa sangat berat. Kenapa Sooyoung belum menghubungiku? Apa aku meletakkan hadiah ditempat yang salah? Bagaimana jika dia tidak menyukai hadiah itu? Pikiran itu terus mengganggu perjalananku menuju basement parking area. Aku terus memandangi ponsel dalam genggamanku, hingga tanpa sadar mobilku sudah berada dihadapanku--
Aku memasuki mobil dan menaruh ponselku, beberapa detik-- aku mengambilnya kembali. Ah, entahlah seharusnya ini akan menjadi kejutan. Tapi, kenapa Sooyoung tidak segera menemukannya? Aku tidak bisa berangkat kerja dengan pikiran tidak nyaman seperti ini! Apa yang sedang Sooyoung lakukan?!
Dengan sedikit ragu, aku menggeser tombol call di kontak Sooyoung. Aku akan menghubunginya! Ah, atau tidak? Apa aku terlihat tergesa-gesa? Entahlah, untuk sekali ini lagi saja aku melakukan hal yang memalukan. Oke-- tarik nafas dan...
"Yeoboseyo? Sooyoung-ah, apa kau sudah sarapan?"
Dengan mengesampingkan rasa maluku, akhirnya aku mengatakan pada Sooyoung bahwa aku meletakkan hadiah dimeja makan..
Aku mengakhiri panggilan dan segera menepuk-nepuk wajahku dengan keras. Ini sangat memalukan. Kenapa kau tidak sabaran Sungjae-ya? Pabo!!
*******
Aku tidak tahu kenapa-- sesampainya dikantor, aku lebih fokus pada ponselku daripada tumpukan dokumen yang ada dihadapanku. Aku berharap segera mendapat pesan dari Sooyoung, aku harap dia menyukai hadiah dariku. Aku membuka--tutup -screenlock ponselku, meletakkan ponselku dimeja dan mengambilnya lagi. Kenapa tiba-tiba aku segugup ini, aku menggigit kuku jariku, aku merasa jantungku akan melompat ke meja ketika mendengar ponselku memainkan nada-- sebuah panggilan masuk, bukan dari Sooyoung..
"Ya, appa. Ada apa?" Ayahku tiba-tiba menelphone-ku..
"Kau bahkan tidak menanyakan kabar appa terlebih dahulu?"
Oh, baiklah orangtua ini menelphone karena butuh perhatian ternyata, "Appa, aku sedang dikantor. Jika tidak mendesak, bisakah kita bicara nanti saja.."
"Ah, baiklah. Kalau begitu ayah langsung saja pada intinya.."
"Baiklah, katakan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You? || YSJxPSY || Vol. 2 [END]
Fanfiction"Setelah hampir dua tahun, kita terasa menjadi asing satu sama lain. Sekarang kau seperti selalu mencoba menghindariku. Apa sekarang kau membenciku? Apa kesempatan yang dulunya kau berikan sekarang sudah tidak berlaku? Apa kau sedang mencoba mengasi...