"Tentang cinta dan apa setelahnya..
Terkadang, kau membuat wajah buruk dengan kata-kata tajam..
Mengatakan hal-hal menyakitkan..
Lalu, kau menjadi orang asing, jadi, inilah yang aku rasakan..
Aku takut pada itu. Itu terlalu sulit untukku.."| Marriage - Moon Moon|
----------------------------------------------"Aku harus banyak berpikir tentang hal ini, jadi bisakah kita berpisah untuk sementara waktu?" Kata-kata yang baru saja keluar dari bibir manis Sooyoung seakan langsung menikamku. Membuatku benar-benar mengerti rasanya sakit namun tidak berdarah..
"Aku ingin segera menikah denganmu karena tidak ingin berpisah denganmu, tapi kau malah ingin berpisah denganku?" Aku menggunakan nada sehalus mungkin agar tidak menyakiti perasaannya atau membuatnya semakin tidak nyaman..
"Bukan, aku hanya ingin kau memberiku waktu sendiri untuk memikirkan tentang hal ini baik-baik. Kau tahu, bukan? Setelah kembali ke Korea aku sudah lebih baik, kau tidak perlu khawatir saat tidak bersamaku." Dengan tatapan kosong saat ia berbicara denganku seperti ini. Aku yakin dia tidak benar-benar baik-baik saja..
Aku masih memandangi wanitaku yang terbalut gaun biru. Bahkan, ia masih membawa bunga dari pernikahan Irene ditangannya. Kita baru saja sampai dirumah bahkan aku belum melepas sepatuku. Tiba-tiba ia menawariku untuk berpisah sejenak. Ini seperti sebuah, serangan?
"Bagaimana aku menjelaskannya padamu? Aku tidak ing..."
"Tiga hari, aku hanya ingin tiga hari untuk memikirkan hal itu matang-matang.." Bahkan sekarang Sooyoung sudah tidak ingin mendengarkan apa yang aku katakan. Ia memotong percakapanku..
Aku tanpa sadar menggigit ujung ibu jariku. Aku berpikir keras saat itu juga-- ada rasa khawatir yang terus-menerus menghantamku. Aku tidak akan pernah bisa meninggalkan Wanita ini hidup sendirian. Bahkan meskipun itu cuma tiga hari. Sungguh, ketakutanku tentang kesehatan Sooyoung tidak bisa dikendalikan. Aku cuma ingin selalu ada untuknya dan menjaganya, serta memastikan dia baik-baik saja. Tanpa sadar aku menggigiti ibu jariku sampai terluka dan sedikit mengelurkan darah. Namun, aku tidak merasakan kesakitan sama sekali..
"Berhentilah menggigit jarimu," Sooyoung menarik tanganku agar aku berhenti menggigitinya. "Lihatlah, dia berdarah."
Aku spontan mengulum jariku, seperti kebanyakan orang. Berharap air liur ku dapat mengobati luka di jariku. Aku bisa merasakan rasa besi dari darah yang aku hisap. Ah, lihatlah bahkan membicarakan perpisahan saja sudah membuatku seperti orang linglung.
Aku menatap Sooyoung, ia memberikan wajah yang seakan menanti-nanti jawaban dariku. Baiklah, aku akan memberinya waktu..
"Kau sudah memutuskan ingin tinggal dimana?" tanyaku memastikan..
"Mungkin dirumah manager-nim? Atau antara Seulgi dan Yerim. Aku tidak mungkin kembali ke rumah.."
"Tinggalah disini. Aku akan tidur di kantor. Hanya tiga hari, bukan?" Sekali lagi, aku memastikan..
"Wae? Kenapa begitu? Kau pemilik rumah ini, harusnya kau tinggal disini dan aku yang pergi." Sooyoung terlihat kebingungan dengan penawaranku, sebenarnya sangat mudah menjawab pertanyaan Sooyoung ini. Ini bukan alasan, tapi ini benar-benar apa yang ada dalam pikiranku..
"Kau pikir kenapa?" tanyaku sambil tersenyum, berharap Sooyoung bisa membaca jawaban dari senyumku itu. Namun, ia hanya diam. Ia benar-benar tidak peka untuk ukuran seorang wanita, "Karena kau calon istri pemilik rumah ini." jawabku setelahnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You? || YSJxPSY || Vol. 2 [END]
Fanfikce"Setelah hampir dua tahun, kita terasa menjadi asing satu sama lain. Sekarang kau seperti selalu mencoba menghindariku. Apa sekarang kau membenciku? Apa kesempatan yang dulunya kau berikan sekarang sudah tidak berlaku? Apa kau sedang mencoba mengasi...