26. PSY - Dejavu

742 73 56
                                    

"Aku adalah orang yang bangkit dan hancur karna dirimu..
Perasaanku yang mendalam kini sudah terhenti..
Kenanganku kini telah kembali.."

| Dejavu - Nu'est W |
---------------------------------------

Aku sudah memikirkannya baik-baik. Tentang penawaran dokter dan apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Bagaikan sebuah ombak yang mengikis pasir di pantai. Pelan namun pasti. Aku harus siap menghadapi kenyataan ini. Usia kehamilanku sudah menginjak bulan ke tujuh, saat aku mengetahui semuanya..

"Apa Tn. Yook sudah memberi tahu anda bahwa saat melahirkan anda harus melalui operasi cesar?"

Dari pertanyaan singkat dokter itulah, semua terungkap. Sekali lagi..

Aku sudah dibohongi sekali lagi oleh Yook sialan itu..

Dokter menjelaskan semua padaku, tentang kehamilanku dan juga tentang rahimku. Mengerikan! Disitulah aku menyadari bahwa apa yang aku hadapi saat ini benar-benar mengerikan..

Ini lebih mengerikan daripada harus keguguran tanpa sadar. Disini dengan keadaan benar-benar sadar, aku diutus untuk memilih menggugurkan kandunganku atau mempertahankannya dengan resiko pendarahan hebat yang bisa merusak rahimku atau bayiku yang akan lahir tidak normal..

Aku harus bersyukur..

Hari ini aku mengalami Dejavu semacam ini. Aku mengalami pendarahan ringan, hingga aku harus datang ke rumah sakit ini lagi. Sungguh! Ini bagai memori lamaku yang terulang kembali. Hanya bedanya, saat ini bayiku masih selamat..

"Tapi, bagaimana seorang Ibu bisa disebut seorang Ibu jika ia tidak melahirkan anaknya secara normal, dok?" tanyaku. Ya, mungkin aku mengatakannya dengan sedikit tidak sadar akan kondisiku..

"Saat anda mengandung, anda sudah menjadi seorang Ibu, nyonya. Ini demi keselamatan anda dan bayi anda." ujar dokter itu..

Tapi, aku yang keras kepala tidak bisa menerimanya begitu saja..

"Aku akan melahirkan anakku secara normal. Aku benar-benar sehat. Aku bukan wanita sakit-sakitan seperti apa yang anda katakan."

Seharusnya aku menjaga perkataanku, seharusnya aku sadar jika kehamilanku membawa dampak buruk pada moodku. Aku menyadarinya tapi aku tidak bisa mengendalikannya. Apalagi tentang hal sensitif semacam ini..

.
.
.

"Aku akan melahirkan dengan normal. Aku tidak ingin operasi." ucapku membuka pembicaraan dengan Sungjae malam ini..

"Tidak, kau sudah tahu keadaanmu, kan? Tidak memungkinkan Sooyoung-ah." jawab Sungjae..

Akhirnya Sungjae memberanikan dirinya untuk berkata jujur setelah beberapa perhelatan. Ia sebenarnya ingin keukeuh menyembunyikan tentang keadaanku yang sebenarnya. Namun, setelah aku mengatakan bahwa aku tidak akan marah apapun yang terjadi. Dan aku tidak akan melakukan hal-hal aneh. Ia akhirnya berkata jujur padaku..

"Tapi, aku ingin merasakan rasanya melahirkan secara normal. Seperti kebanyakan wanita lainnya." Aku masih memasang muka memelas. Berharap Sungjae mengubah keputusannya..

"Kau tadi bilang, kau tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh bukan,"

"Apa melahirkan secara normal itu hal yang aneh? Sepertinya kau yang aneh." Aku mencoba membela diri dan mempertahankan keinginanku..

Will You? || YSJxPSY || Vol. 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang