"Dalam tidurmu, aku ingin bermimpi bersamamu kapanpun. Seolah-olah tidak terjadi apapun."
|TXT - Nap of a Star|
--------------------------------------------Sudah seminggu setelah kejadian dimana aku membuka mata dan menanyakan keberadaan lelaki itu kepada Sora eonnie. Aku tidak bisa menampik kenyataan bahwa aku masih memiliki perasaan kepadanya walaupun sekarang aku sangat membencinya--
Aku menghabiskan hari-hariku untuk melamun dihadapan layar komputerku sambil membuat coretan-coretan untuk membuang kerumitan yang berkecamuk dalam pikiranku. Bahkan lelaki itu belum seminggu menggunjungiku tapi ia pergi begitu saja meninggalkan aku yang tidak sadarkan diri--
Aku tidak menyangkal bahwa kadang aku ingin semua kembali seperti semula, seolah tidak terjadi apapun antara aku dan dia. Namun, setiap aku mengingat setiap kejadian yang menimpaku, semua terasa tidak baik-baik saja..
Atau dia pergi karena setuju dengan apa yang aku katakan untuk berpisah sebelum aku tidak sadarkan diri?
Aku sedikit menyesal dengan apa yang aku katakan. Ah, tidak! Sebaiknya kami memang harus berpisah --namun, bagaimana bisa? Pertemuanku dengannya kali ini benar-benar membawa perubahan dalam hidupku. Seolah Sungjae memberiku kekuatan untuk bernafas kembali-- aku bahkan masih mengingat suaranya yang pernah lama tidak aku dengar. Karena pertemuan ini suara itu kini terngiang-ngiang ditelingaku..
Beberapa hari ini aku seakan mendengar suara Sungjae menyebut namaku, Sooyoung-ah seperti yang biasa ia lakukan..
Ini benar-benar tidak baik!
Kenapa aku bisa luluh dengan mudahnya hanya karena sebuah pertemuan singkat? Bahkan kini lelaki itu sudah membuangku lagi. Tidak! Aku tidak boleh tergoda padanya sekali lagi!
Aku sedang mengalihkan pikiranku dengan mencoret-coret lembaran demi lembaran buku dihadapanku saat suara bel berbunyi --aku segera bergegas membuka pintu. Sora eonnie sudah menungguku dibalik pintu..
"Kau akan kembali ke Seoul, besok.." itulah sapaan dari Sora saat pertama kali aku membuka pintu untuknya..
"Mwo? Jangan bercanda!" Tentu saja aku tidak percaya dengan perkataannya..
Ia menunjukkan ponselnya padaku, disana tertulis beberapa panggilan masuk dari Sajjangnim..
"Ia menyuruhmu untuk menyiapkan apapun yang akan kau bawa. Kita hanya tinggal berangkat --semua keperluan sudah dipersiapkan oleh agensi.."
Aku tidak tahu harus memasang ekspresi seperti apa saat ini. Apa aku harus bahagia karena kembali ke tempat yang selalu menjadi mimpi disetiap malamku? Atau aku harus bersedih karena aku akan meninggalkan semua kenangan saat-saat terberatku ditempat ini?
"Persiapkan dirimu." Itulah perkataan Sora eonnie sebelum akhirnya pergi dan berlalu..
Sesaat setelah kepergian Sora, aku kembali ke studio kecilku. Suasana langsung terasa berbeda setelah apa yang dikatakan Sora. Tiba-tiba semua kenangan terekam kembali dalam otakku..
Disitu, di sofa itu dulu sebelum aku menggantinya dengan sofa yang lebih nyaman. Aku sering tertidur disana, bukan karena ingin. Namun, karena aku sudah terlalu mengantuk untuk berjalan menuju kamar-- dan dikursi putar itu, aku seakan melihat diriku yang sedang menangis karena frustasi tidak mampu membuat komposer dan lirik dengan baik. Ah, dan juga aku juga pernah menangis disana karena menginginkan apa yang aku dapatkan hari ini, Seoul. Seakan seperti pengingat, pikiran itu mengingatkanku pada catatanku beberapa tahun yang lalu yang menyebutkan bahwa aku sangat menginginkan kembali ke Seoul-- aku segera duduk dan membuka kembali buku catatanku yang berisi semua lirik lagu yang aku buat. Aku segera membuka halaman terakhir dimana aku menuliskan tulisan itu, disana aku menemukan hal tidak terduga..
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You? || YSJxPSY || Vol. 2 [END]
Fanfic"Setelah hampir dua tahun, kita terasa menjadi asing satu sama lain. Sekarang kau seperti selalu mencoba menghindariku. Apa sekarang kau membenciku? Apa kesempatan yang dulunya kau berikan sekarang sudah tidak berlaku? Apa kau sedang mencoba mengasi...