Hari ini cuaca cukup terik, matahari seakan menyala-nyala membakar permukaan bumi. Namun, bagi Sooyoung terik matahari tidak cukup menahannya untuk tidak pergi ke tempat ini, lokasi syuting Sungjae..
Agaknya api cemburu yang tengah membakar hati Sooyoung lebih panas daripada apapun. Hingga ia punya kekuatan untuk berdiri dibelakang sutradara sambil menyilangkan kedua tangannya. Ia mengamati seluruh adegan yang sedang dimainkan oleh Sungjae..
"Aigo, ini benar-benar bisa membuatku gila." gumam Sooyoung berkali-kali saat Sungjae sedang berakting bersama lawan main wanitanya..
Sungjae bukan tidak menyadari apa yang dilakukan Sooyoung, namun ia harus fokus kepada skrip. Ia masih terus melakoni aktingnya sampai sutradara mengatakan "Cut!" yang berarti ia punya waktu sedikit untuk beristirahat..
Sungjae segera menghampiri Sooyoung dan mengusap pipi Sooyoung yang memerah karena terpapar sinar ultraviolet yang sangat menyengat..
"Sudah ku bilang, bukan?! Seharusnya kau tidak kemari." ucap Sungjae..
Sooyoung mengerucutkan bibirnya, ia tidak peduli dengan pandangan orang-orang disekitarnya tentang mereka..
"Kapan kau akan selesai syuting?" tanya Sooyoung..
"Tentu saja, masih lama. Kenapa?"
"Ayo makan siang sebelum aku kembali."
Sooyoung mengajak makan, namun ekspresinya seakan mengajak Sungjae untuk berperang. Bagaimana tidak? Tidak ada senyuman diwajah cantiknya. Sooyoung benar-benar tidak tersenyum kepada Sungjae setelah kejadian hari itu..
"Kau akan kembali? Padahal aku kira kau akan menemaniku syuting seharian hari ini." Sungjae mengatakan seolah Sooyoung adalah wanita yang tidak punya kesibukan lain selain mengurusnya..
"Untuk apa aku berlama-lama disini, aku bisa mati terbakar."
Sungjae berpikir, benar mungkin saja Sooyoung akan mati terbakar mengingat cuaca hari ini yang cukup terik. Namun, ia berubah pikiran segera setelah melihat Sooyoung yang terus menerus melirik lawan mainnya. Sungjae seakan menangkap sesuatu dari sana..
"Eoh? Apa kau cemburu?" tebak Sungjae..
"Kenapa aku harus cemburu? Bahkan aku tidak cemburu saat kau merangkul wanita lain tanpa sepengetahuanku di acara itu." elak Sooyoung..
"Kau tidak bertanya padaku, maka dari itu aku tidak menjelaskannya. Kau hanya khawatir dan bertanya tentang Sejeong, jadi aku mengira kau tidak butuh penjelasan yang lain."
Sungjae yang sudah mulai pandai berkelit, ia mencoba membela diri dengan baik..
"Karena Sehun sunbae-nim bilang kau punya banyak scene bersama Sejeong. Bagaimana aku tidak khawatir?" Sooyoung menjawab tidak kalah blak-blakannya..
"Hais, bukankah kau tau kalau aku dan Sejeong tidak punya hubungan yang macam-macam. Kenapa kau masih saja tidak menyukainya?"
"Aku menyukainya! Hanya saja aku tidak suka jika kalian menunjukkan kedekatan di acara-acara yang ditonton orang banyak! Kau tidak tahu apa yang aku rasakan saat orang-orang mengatakan, aigoo Sungjae benar-benar cocok dengan Sejeong, harusnya mereka pacaran saja. Dan aku hanya bisa diam mendengarkan, bagaimana rasanya?" Sooyoung sudah tidak tahan untuk tidak mengomel, ia sudah ingin mengomel sejak tadi..
"Aigoo Sooyoung-ah, jangan dengarkan apa yang dikatakan orang-orang."
"Wae? Telingaku masih cukup normal, apalagi mataku— cih, seharusnya malam itu aku tidak menonton acara itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Will You? || YSJxPSY || Vol. 2 [END]
Fanfic"Setelah hampir dua tahun, kita terasa menjadi asing satu sama lain. Sekarang kau seperti selalu mencoba menghindariku. Apa sekarang kau membenciku? Apa kesempatan yang dulunya kau berikan sekarang sudah tidak berlaku? Apa kau sedang mencoba mengasi...