"Aku butuh cintamu, bawalah aku pergi. Aku butuh dirimu saat ini, peluk aku erat. Dalam kenangan yang aku lewatkan, aku menangis sendirian. Hanya dirimu yang bisa membangunkanku."
|Eddy Kim-When Night Falls|
---------------------------------------------------Ini bukan hal yang selalu aku bayangkan dimimpiku. Aku menyadari benar bahwa saat ini Sooyoung berusaha mengabaikanku, aku bukan lelaki yang tidak peka dengan hal kecil semacam ini. Bahkan dengan mendengar suaranya saja aku bisa mengatakan bahwa dia benci dengan kehadiranku. Sejak pertama aku datang, tidak ada sentuhan, pelukan, atau ciuman darinya untukku. Bahkan tatapan mesra yang aku harapkan darinya juga tidak aku dapatkan --ia begitu acuh. Mungkin dia sedang stress dengan schedule-nya, aku mencoba berpikir sepositive itu. Bahkan ia tidak dengan mudah memberikan senyuman untukku. Apa dia sedang berada dalam sebuah masalah? Apa ada kenangan yang aku lewatkan tentangnya? Ini benar-benar sudah lama, terakhir aku tahu kabarnya saat ia mengirimiku surat dan mengatakan bahwa mengalami masa buruk, setelah itu tidak ada kabar lagi darinya. Aku hanya tahu kabar tentangnya saat televisi memutar berita tentangnya dan diaplikasi streaming video lainnya. Apa aku melakukan kesalahan? Ah, benar juga. Aku harusnya melakukan hal ini sejak awal..
"Maaf aku tidak menanyakan hal ini diawal kedatanganku. Tapi, kurasa ini belum terlambat. Apa kau melakukan semua hal dengan baik?" Tanyaku kepada Sooyoung yang sedang sibuk dengan komputernya..
"Baik.." jawabnya singkat tanpa memandang wajahku sedikitpun..
"Apa kau bisa melihatku sebentar saja. Aku ingin membicarakan hal penting.." ucapku untuk menarik perhatiannya..
"Katakan saja.." jawabnya. Jangankan melihatku, ia tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya pada layar datar persegi itu. Ia jelas mengacuhkanku..
"Kau sedang marah padaku? Ada sesuatu yang membuatmu kesal?" Tanyaku kepada wanita itu lagi dengan sedikit mendekatkan tubuhku padanya..
"Tidak.." jawab kekasihku itu singkat. Tapi, aku tidak menyerah begitu saja. Sekali lagi aku sebenarnya bukan lelaki yang tidak peka, aku yakin ada sebuah hal yang aku lakukan dan itu membuatnya menjauhiku seperti sekarang. Tapi, apa? Kita bahkan tidak pernah bertemu hampir dua tahun ini.
"Kau yakin?" Tanyaku lagi, kini aku lebih menatapnya dengan intens. Aku ingin melihat kejujuran dari raut wajahnya..
Sooyoung tampak kesal, ia menghembuskan nafasnya kasar. Tanpa senyuman ia melotot ke arahku..
"Kau hanya pura-pura tidak tahu!" Katanya..
Aku termenung. Apa barusan Sooyoung membentakku? Ini bukan sesuatu yang aku inginkan. Aku sedang memilah-milah kata maaf yang akan ku sampaikan padanya. Tapi, bel apartemen ini berbunyi. Sooyoung yang masih terbawa emosi langsung pergi meninggalkanku untuk membuka pintu tanpa berkata apapun..
Aku heran, bukan dengan sikap Sooyoung tapi siapa orang yang bertamu pukul 00.43 dini hari? Apa dia juga manusia nocturnal? Dengan rasa penasaran, aku mengikuti Sooyoung untuk memeriksa siapa tamu tersebut. Sedikit lega. Ternyata itu adalah SoRa noona manager baru Sooyoung --bukan seorang pria. Mereka berbicara sedikit berbisik -aku tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Namun, kini SoRa memberikan sebuah toples kecil berisi obat kepada Sooyoung. Apa mungkin itu obat-obatan terlarang? Ah, tidak mungkin! Aku tahu SoRa manager yang sangat mematuhi agensi, lagipula dia tidak mungkin menjerumuskan artisnya ke dunia kelam. Ah, atau mungkin itu obat yang memang dikonsumsi Sooyoung? Apa mungkin Sooyoung sedang sakit? Tidak! Aku membuat pikiranku tenang, aku tidak boleh berpikiran buruk. Itu hanya vitamin! Ya! Itu hanya vitamin..
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You? || YSJxPSY || Vol. 2 [END]
Fanfic"Setelah hampir dua tahun, kita terasa menjadi asing satu sama lain. Sekarang kau seperti selalu mencoba menghindariku. Apa sekarang kau membenciku? Apa kesempatan yang dulunya kau berikan sekarang sudah tidak berlaku? Apa kau sedang mencoba mengasi...