✅33

4.3K 390 4
                                    

***

Sesampainya di rumah Deta masuk ke dalam tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu. Ia berjongkok saat kucing yang telah ia pelihara itu menyambutnya, mengangkat kucing yang ia beri nama Sassy tersebut dan menggendongnya mengusap bulu-bulu lembut itu.

"Kau merindukanku, ya?" ucap Deta pada Sassy yang terus bermanja- manja pada Deta, "Apa Jimin sudah memberimu makan?"

"Kau pulang langsung memeluknya. Aku juga ingin dipeluk,"

Deta mengalihkan pandangannya dari Sassy, ia membawa pandangannya ke depan dapat ia lihat sekarang, Jimin berdiri tak jauh di depannya dengan kedua tangan yang merentang meminta dipeluk, jangan lupa wajah Jimin yang dibuat imut.

Deta sebenarnya ingin mengabulkan permintaan Jimin namun tiba-tiba wajah Yerin hadir di kepalanya membuat rasa kecewa menghampirinya dengan melihat wajah Jimin, ia pun berbalik ke samping dan berjalan menjauhi Jimin.

"Deta," panggil Jimin, wajahnya heran melihat tingkah Deta yang mengacuhkannya. Jimin berjalan mengikuti Deta.

Ia melihat gadisnya itu menurunkan Sassy di dapur dan memberi makan pada kucingnya itu, Sassy langsung melahap makanannya, dan Deta berjongkok mengelus kepala Sassy.

"Apa kau marah aku tidak memberinya makanan?"

Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Deta, bibirnya melengkung ke bawah ia benar-benar kecewa gadis kecilnya itu mendiaminya.

Saat Deta akan berjalan melewatinya Jimin segera menahan tangannya, "Maafkan aku," ucapnya lirih, Jimin benar-benar berharap Deta akan memaafkannya namun sepertinya harapannya sirna ketika Deta menghempaskan tangannya dan berlalu pergi meninggalkannya.

Jimin berbalik kebelakang melihat Sassy yang asik memakan makanannya, "Yak, ini semua karenamu!" kekesalannya ia limpahkan kepada Sassy.

Jimin berjalan menuju kamar Deta saat hendak membuka pintu ternyata pintu kamar Deta telah terkunci, apa cuma karena lupa memberi makan kucing istrinya itu sampai bertindak sejauh ini?

"Aku minta maaf!" ucap Jimin.

"Yak, Choi Deta!"

"Aku tidak akan mengulanginya lagi, aku akan memberi makan Sassy tepat waktu!"

Deta yang berada didalam tersenyum kecut, Jimin bilang tidak akan mengulanginya lagi padahal Jimin sendiri tidak tau apa kesalahannya.

"Tidurlah sepertinya kau perlu istirahat," ucap Jimin dari luar.

Deta sangat ingin membukakan pintu untuk Jimin namun dia benar-benar kecewa, dibelakangnya ternyata Jimin membagi perhatiannya pada gadis lain, apa itu sudah cukup alasan Deta bertindak seperti ini kepada Jimin?

Setelah sudah tidak ada suara dari luar, Deta turun dari ranjangnya ia ingin memeriksa keadaan diluar.

Ceklek

Deta membuka pintu kamarnya dan benar saja Jimin sudah tidak ada, Deta hendak menutup kembali pintu kamarnya namun tiba-tiba sebuah kaki menahan pergerakan pintunya membuat Deta kembali membuka pintunya, sekarang dapat ia lihat Jimin yang sedang menatapnya dengan tatapan sendu, terlihat jelas bahwa Jimin benar-benar menyesal. Percuma saja menyesal jika Jimin saja tidak tau apa kesalahannya,

"Aku benar-benar minta maaf," ucap Jimin, "Bukankah ini sangat keterlaluan hanya karena aku lupa memberi makan seekor kucing kau memperlakukanku seperti ini?" lanjutnya dengan wajah yang terlihat tampak tak bersemangat begitu juga dengan suaranya.

Saat Deta ingin berbalik Jimin segera menarik pergelangan tangan Deta dan langsung mendekap tubuh mungil gadisnya itu, "Kau tidak ingin memaafkan suamimu ini?" ucap Jimin seraya mengusap punggung Deta yang masih terbalut jas seragam sekolah.

"Lepaskan," akhirnya Deta mengeluarkan suaranya tatapi itu bukanlah kata yang Jimin inginkan dari bibir Deta.

"Aku rindu Detaku yang cerewet, kemana perginya, hm?" ucap Jimin seraya mengeratkan pelukannya dan menggoyangkan tubuhnya bersama Deta ke kanan dan ke kiri.

"Aku akan memaafkanmu jika kau melepaskanku,"

Mata Jimin berbinar-binar mendengar ucapan Deta barusan, ia pun segera melepas pelukannya dan langsung menatap mata Deta dengan penuh harapan, "Kau memaafkanku?"

Deta mengangguk masih dengan wajah datarnya.

"Aku janji tidak akan mengulanginya lagi,"

Srett!

Jimin menarik tubuh Deta kembali ke dekapannya, ia benar-benar dibuat gila oleh Deta gadis menyebalkan yang sangat ia cintai. Ia menciumi pucuk kepala Deta beberapa kali hanya dengan mencium shampoo Deta saja sudah membuat Jimin mabuk.

"Untuk malam ini..." Jimin menggantung ucapannya dan kembali mengecup puncak kepala Deta, Jimin tidak akan pernah bosan melakukannya.

Deta menunggu kelanjutan dari ucapan Jimin.

"Tidurlah bersamaku,"

Tbc.

Jejak! Jejak! Jejak!

Tinggalkan jejak please :*

Update Terakhir.

Sesuai Sama Janji, Kalo Udah Sampe 1500 Read, Gw Rajin Update.

PAIPAI🖐️

Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang