***
Saat mereka sampai pada tujuan mereka, mereka turun dari mobil dan berjalan menuju sebuah kedai ice cream, Yeon Hee dan Song Hyuk sudah berlari duluan memasuki kedai ice cream tersebut. Deta yang melihatnya hanya tersenyum dan Jimin hanya memasang wajah datar.
"Eonni, ahjussi. Palli!!" teriak Song Hyuk.
"Ahjussi?" guman Jimin, wajah Jimin yang tadinya datar seketika berubah.
Deta mengambil pergelangan tangan Jimin dan mengajaknya untuk berlari, Jimin sedikit terkejut dengan tindakan Deta yang begitu tiba-tiba tetapi ia pun mengikuti langkah Deta dan terus memandang wajah Deta dari samping. Wajah Deta terlihat begitu bahagia dan Jimin menyukai hal itu membuat sudut bibirnya naik.
.
.
.Mereka berdua menikmati ice cream bersama seraya berjalan di sebuah taman yang letaknya memang tidak jauh dari kedai ice cream yang mereka datangi.
Song Hyuk dan Yeon Hee sudah berjalan mendahului Deta dan Jimin yang selalu mengawasi mereka dari belakang.
"Kau tau aku menyukai saat-saat seperti ini," ucap Deta yang pandangannya tak terlepas sedikit pun pada kedua bocah yang berada tak jauh di depannya.
Jimin menoleh melihat Deta, lagi-lagi ia diberi pemandangan yang akhir-akhir ini membuat jantungnya berdetak tidak normal seperti biasanya.
Deta menikmati ice cream-nya dan itu membuat bibirnya belepotan seperti anak kecil.
Tiba-tiba saja bahu Deta dipegang oleh tangan Jimin, Jimin menarik bahu Deta membuat posisi Deta sekarang menghadapnya. Deta hanya menatap Jimin heran dengan ice cream yang masih menempel di bibirnya.
Mata Deta membelalak seketika saat Jimin mendekatkan wajahnya, jimin hanya ingin merasakan ice cream yang berada didepan bibir Deta setelah itu ia menjauhkan wajahnya. Walaupun niatnya hanya ingin mencicipi ice cream milik Deta tetapi tetap saja bibir atas Jimin sedikit mengenai bibir atas Deta.
"Ternyata punyaku lebih enak darimu," ucap Jimin seraya memakan ice cream-nya.
Deta tidak merespon ia masih sangat terkejut tubuhnya membeku.
"Se–seharusnya kau memberitahuku jika ingin merasakan ice cream-ku!" Deta sedikit meninggikan suaranya.
"Kenapa jadi marah?" ucap Jimin dengan wajah yang sedikit pun tidak merasa bersalah membuat Deta sedikit kesal.
"Lupakan." Deta mengalihkan pandangannya ke depan dan mulai melanjutkan jalannya.
"Haish... Kenapa aku merusak suasana," Jimin mengacak rambutnya frustasi, "Yak, Deta-ah. Jamkan!!" teriak Jimin seraya berlari menyusul Deta yang sudah berjalan bergandeng tangan dengan Song Hyuk dan Yeon Hee.
Mereka berempat masih terus berjalan mengelilingi taman, sebenarnya Jimin sudah lelah karena terus berjalan sedari tadi tetapi ia memilih diam dan mengikuti Deta dari belakang dan Jimin tidak menyukai keberadaan Song Hyuk dan Yeon Hee karena merekalah Deta melupakan dirinya.
Srett!
Tiba-tiba Jimin ditarik oleh seorang ahjumma, Jimin sama sekali tidak mengenalinya, "Nugu?" tanya Jimin dengan wajah herannya.
"Apa dia istrimu?" tanya ahjumma tersebut seraya memandang Deta yang memunggungi mereka.
"Ne, tapi kau–"
"Jaga dia baik-baik, dia gadis yang baik jangan pernah meninggalkannya jika kau tidak ingin menyesal." ahjumma tersebut menatap Jimin dengan serius dilihat dari sorot matanya, Jimin sedikit ngeri saat membalas tatapan ahjumma tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] END
FanficCOMPLETED#2 in FiksiPenggemar Menikah di usia 17 tahun dan masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hal yang mustahil bagi gadis yang bernama Choi Deta. Di tambah pria tersebut adalah mantan Idol dari sebuah grup boyband terkenal y...