***
Hari ini Deta pulang larut karena tugas-tugasnya, Jihoon juga sudah pulang terlebih dahulu karena Deta menyuruhnya untuk pulang tidak perlu menunggunya.
Saat ini ia sedang berjalan di trotoar menuju halte, yang membuatnya sedikit takut adalah jalanan yang ia lewati tampak sunyi. Deta semakin mempercepat jalannya saat ia merasakan seseorang mengikutinya di belakang.
"Kena kau!"
Seseorang tiba-tiba membekap mulutnya, Deta memberontak namun lama-kelamaan ia kehilangan kesadarannya.
Deta POV
Hal pertama yang kulihat setelah membuka mata adalah sebuah ruangan yang begitu lusuh seperti gudang, tangan dan kakiku tak bisa bergerak karena sebuah ikatan dan lagi mulutku di bekap oleh sebuah kain. Aku mencoba berteriak namun percuma suaraku tak akan didengar oleh siapapun.
Jimin.
Nama itulah yang pertama kali muncul di kepalaku, aku berharap ia akan segera menemukan.
Tap!
Aku mengangkat kepalaku saat mendengar langkah kaki seseorang, seorang pria berpakaian serba hitam bahkan topi dan masker yang ia pakai berwarna hitam.
'Apa dia pembunuh?' itulah hal pertama yang muncul di kepalaku setelah melihat sosok tersebut.
"Kau sudah bangun, sayang?"
Cih, sayang? Dia pikir dia siapa? Sudah memperlakukanku seperti seorang korban dan masih bisa memanggilku seperti itu. Dia sedikit membungkuk mensejajarkan tinggiku yang terduduk di kursi.
Dia melepas kain yang membekap mulutku disaat itu juga aku mulai mengeluarkan suara, "Siapa kau?! Mengapa kau menculikku?!" aku sedikit berteriak kepadanya.
Terdengar suara kekehannya. Oh, bahkan kekehannya terdengar mengerikan.
"Aku orang yang mencintaimu begitu lama," jawabnya yang berhasil membuatku merinding.
"Kau anggap ini perlakuan cintamu padaku?"
"Maafkan aku, ini salah satu cara agar aku bisa mendapatkanmu," tangannya menyentuh bahuku dan aku tidak menyukai itu.
"Berhenti menyentuhku!"
Tangannya menjauh dari bahuku namun dengan kurang ajarnya dia mengelus pipiku dengan tangan kotornya, aku menjauhkan wajahku dari tangannya.
"Kau masih saja bersikap kasar, sekarang aku akan benar-benar membuatmu menjadi milikku!"
Aku masih bingung dengan ucapannya tetapi saat tangannya menyentuh kancing kemeja teratasku membuatku mengerti, aku pun segera meronta
"Andwae," ucapku lirih.
Kancing kedua berhasil dilepasnya.
"Andwae!"
Dan hampir seluruh kancing kemejaku terlepas.
"Jebbal,"
"Kau akan benar-benar menjadi milikku," bisiknya tepat di telingaku, kurasakan bibirnya menyentuh rahangku.
Tentu aku tidak tinggal diam aku terus menjauhkan wajahku tetapi tangannya mulai menahan pergerakan wajahku, aku hanya bisa menangis telah membiarkan pria asing menyentuhku sedangkan Jimin sama sekali belum pernah memperlakukanku seperti ini. Aku akan benar-benar menyesal jika pria ini yang akan mengambil yang seharusnya menjadi milik Jimin.
"Jebbal," aku tau percuma memohon kepadanya.
Dasar brengsek, bahkan sekarang ia berada di leherku. Aku memejamkan mataku dan menggigit bibir bawahku agar suara-suara aneh itu tidak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] END
FanfictionCOMPLETED#2 in FiksiPenggemar Menikah di usia 17 tahun dan masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hal yang mustahil bagi gadis yang bernama Choi Deta. Di tambah pria tersebut adalah mantan Idol dari sebuah grup boyband terkenal y...