***
Burung mulai berciut di pagi yang cerah membuat tidur tuan putri terganggu.
Ia mulai mengerjapkan mata saat merasakan sinar menerpanya dan mengucek mata dengan tangan mulusnya. Membuka mata dan menatap dunia luar yang ia lihat dari jendela kamar yang sudah tak tertutupi oleh gorden birunya, dan memposisikan diri duduk dan mulai mengumpulkan kesadaran.
"Sudah bangun?"
Suara itu membuat Deta menoleh ke asal suara dan melihat nyonya Park di sebelahnya yang sempat ia punggungi saat tidur tadi.
"Apa yang eomma-nim lakukan?"
Deta melihat heran nyonya Park yang sibuk memasukkan pakaiannya kedalam koper miliknya.
"Bukankah kau akan pergi berlibur bersama teman-temanmu?"
Deta mengerutkan dahinya berfikir sejenak mencoba mengingatnya dan sesaat matanya terbelalak saat berhasil mengingatnya.
"Jam berapa sekarang?!"
"Jam setengah delapan, wae?"
Nyonya Park menghentikan aktivitasnya beralih menatap Deta insten.
"Aku terlambat!"
Deta segera turun dari ranjangnya menyambar handuk dan berlari memasuki kamar mandi.
Brak!
Nyonya Park yang melihat kelakuan calon menantunya itu hanya menggelengkan kepala memandangi pintu yang sebelumnya dilewati Deta dan ditutup dengan sangat keras.
Beberapa menit kemudian Deta keluar dari kamar mandi dan sudah tak melihat nyonya Park yang sebelumnya ada diatas ranjang, ia hanya melihat koper yang sudah terlihat siap diatas ranjangnya. Ia mulai memakai seragam yang sudah ada disebelah kopernya mungkin nyonya Park yang menyiapkannya.
"Kenapa ia sangat perhatian padaku padahal eomma tak pernah seperhatian ini padaku."
Deta mulai mengancing seragam putihnya memakai dasi setelah itu pakai jas kuningnya.
"Kau cantik!"
Deta memandangi dirinya di cermin yang ukurannya sama dengan tinggi tubuhnya, ia membolak-balikkan tubuhnya ke kanan ke kiri mencari letak yang menjanggal dan ternyata semuanya sudah sempurna. Ia mulai menaikkan sudut bibirnya.
Ceklek!
Pintu kamar Deta terbuka membuat sang pemilik kamar menoleh kearah pintu.
"Kau sudah siap rupanya."
Pintu mulai terbuka lebar dan nyonya Park masuk dengan senyum yang ia tampilkan setiap bertemu dengan Deta. Entah kenapa itu sudah menjadi kewajibannya saat melihat Deta yang selama ini hanya dapat ia lihat di foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] END
FanficCOMPLETED#2 in FiksiPenggemar Menikah di usia 17 tahun dan masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hal yang mustahil bagi gadis yang bernama Choi Deta. Di tambah pria tersebut adalah mantan Idol dari sebuah grup boyband terkenal y...