★Happy Reading★
~♡♡♡~
Flashback...
Jimin yang baru pulang dari kantor langsung berjalan masuk kedalam kamarnya. Ia tidak terlalu peduli dengan sekitarnya karena ia begitu lelah. Jimin melepas dasi dan jasnya, membuangnya ke sembarang tempat. Setelah itu ia melepas sepatunya asal dan mulai berjalan menuju ranjang. Dengan segera ia merebahkan diri ke ranjang menarik selimut tanpa ia sadari ada orang yang ia belakangi. Ia sudah tertidur dengan nyenyak tubuhnya berputar dan tangannya mencari-cari sesuatu untuk dipeluknya yaitu guling. Saat telah mendapatkannya ia mendekatkan dirinya dan langsung memeluk seseorang yang dikiranya adalah sebuah guling. Ia mencium bau yang begitu membuatnya merasa nyaman 'Vanila', tanpa ia sadari senyuman terukir diwajah namja yang masih menikmati tidurnya.
Flashback end...
❤️❤️❤️
5 jam kemudian...
"AAA!!!" teriakan tersebut berhasil membuat tidur seorang namja terganggu.
Namja yang terjatuh dari ranjang langsung memposisikan dirinya duduk memegangi bahu juga punggungnya yang terasa nyeri karena terbentur lantai. Ia langsung mencari pelaku yang telah mendorongnya, dan sedikit terkejut melihat yeoja yang memegang guling menatapnya ketakutan.
"Ne-Neo nuguya?" tanya Namja yang masih membelalakkan matanya.
"Kenapa kau ada di kamarku?!"
"Kamarmu?" Namja tersebut melihat ke sekelilingnya, ia sedikit bingung dengan perubahan kamarnya. Setelah memikirkan berulang kali ia sadar dan langsung kembali melihat yeoja yang ada diatas ranjangnya.
"Apa eomma yang memberimu kamarku?" Namja tersebut berdiri menatap Deta.
"Eomma?" tanya Deta yang tampak memikirkan sesuatu.
"Seolma! kau benar-benar Jimin itu?!" Deta menunjuk Namja tersebut tidak percaya, ia tidak tau bahwa pria yang akan di jodohkan dengannya adalah benar-benar Park Jimin si brengsek yang sangat ia benci.
"Eoh, naenen Jimin."
"Yak! saekieya byuntae!" Deta langsung melempar guling yang tadi di pegangnya, ia juga melempar bantal.
"Yak! Yak!" Jimin mengangkat tangannya untuk menghalangi guling ataupun bantal yang di lempar oleh Deta. Jimin tidak bisa diam saja, ia mulai berjalan mendekat dan naik ke atas ranjang.
"Yak! jangan mendekat!" Deta terus memukuli tubuh Jimin dengan bantal.
"Hais, diamlah!" Jimin langsung mendorong pundak Deta membuat Deta terdorong ke belakang. Sekarang Deta dalam posisi terbaring dengan Jimin yang ada di atasnya yang masih memegang pundaknya dan sedikit menekannya.
Ceklek!
Suara pintu yang terbuka membuat Jimin dan Deta menoleh ke arah pintu yang perlahan terbuka.
"Eomma."
"Ahjumma."
"Maaf mengganggu." nyonya Park enggan menutup kembali pintu kamar.
Deta mendorong tubuh Jimin yang ada di atasnya, setelah itu ia langsung berlari keluar kamar.
"EOMMA!" teriak Jimin kesal melihat punggung Deta yang berlari menjauh.
"Kenapa kau keluar? Lanjutkan saja." ucap nyonya Park yang masih terlihat sedikit wajah terkejutnya.
"Nae musowo." Deta memeluk nyonya Park. Sedangkan nyonya Park sedikit bingung dengan kelakuan Deta.
"Apa Jimin menakutimu? Apa dia bermain kasar padamu?" nyonya Park mengelus punggung Deta.
"Dia menyentuhku... hiks," Deta terisak, membuat nyonya Park langsung melepas pelukannya dan melihat wajah Deta nanar.
"Hajima ureo," nyonya Park mengelap air mata Deta yang membasahi pipi mulusnya.
"Eomma, kenapa kau–" ucapan Jimin berhenti saat ibunya menunjuk telapak tangannya menyuruh Jimin berhenti melangkah mendekat.
"Dia tidak akan menyakitimu, dia Namja yang baik." ucap nyonya Park berharap dapat menenangkan Deta.
"Jimin-ah, kemarilah." ucapan nyonya Park membuat Deta membelalakkan matanya saat mendengar nama tersebut. Ia berbalik mendapati seorang Namja yang sedang berjalan mendekatinya, Namja tersebut juga menatapnya.
"Kenapa kau melakukan itu pada Deta?" ucap nyonya Park yang terdengar dingin.
"Ku kira dia tidak ada didalam sana. Lagipula itu juga adalah kamarku sebelumnya. Aku tidak sadar bahwa aku memeluknya saat tertidur tadi, mungkin itu efek karena kelelahan." ucap Jimin yang tidak terima dirinya disalahkan.
"Minta maaflah padanya."
"Eomma," Jimin tidak percaya melihat ibunya di pihak gadis yang tidak di kenalnya itu.
"Jimin-ah," nyonya Park memohon.
Jimin mengeluarkan nafas beratnya, dan akhirnya berniat menuruti permintaan ibunya yang entah sudah sekian berapa kalinya.
"Mianhae." ucap Jimin dingin yang sama sekali tidak melihat Deta dengan wajah yang begitu datar.
"Bersikap baiklah pada Deta, dia yang akan menjadi istrimu nanti." nyonya Park berhasil membuat mata Jimin membulat sempurna begitu juga dengan Deta, padahal ia sudah tau bahwa namja yang tidak jauh di hadapannya adalah Jimin.
"Mwo?" ucap Jimin.
"Sudahlah. Kalian kembali tidur. Besok Jimin, kau harus bangun pagi untuk bekerja, dan kau Deta, kau harus pergi ke sekolah." nyonya Park enggan meninggalkan keduanya tetapi dihentikan oleh Deta. Ia menatap Deta heran tetapi tidak lama kemudian ia mengerti.
"Jimin-ah, kau tidur di kamar sebelah. Kamarmu Deta yang akan memakainya. Kalian tidak boleh tidur bersama sebelum menikah."
"Haish." Jimin mendengus dan memilih berbalik berjalan ke kamar yang ada di sebelah kamar Deta.
"Tidurlah, besok kau harus bangun pagi."
"Ahjumma sudah tau tetapi kenapa ahjumma tidak memberitahuku?" Deta menatap manik nyonya Park dengan kecewa membuat nyonya Park sangat menyesal karena tidak memberitahu Deta dari awal, bahwa putranya adalah pria yang dibenci oleh Deta.
"Maafkan eomma-nim, eomma-nim hanya takut kau akan semakin susah eomma-nim bujuk setelah kau tau bahwa Jimin putraku adalah namja yang kau benci." nyonya Park memegang pundak Deta erat seakan-akan Deta akan pergi darinya, tetapi Deta hanya diam menatapnya dan tak lama kemudian Deta memegang kedua tangannya dan menurunkan tangannya. Setelah itu Deta berbalik berjalan menuju kamarnya.
Setetes air bening jatuh dikulit nyonya Park membasahi pipinya. Ia memandangi punggung Deta yang mulai menjauh sampai akhirnya tidak terlihat lagi saat pintu kamar tersebut tertutup rapat.
★Tbc★
Annyeong...
Maaf baru bisa update, aku baru selesai ujian. Kalian kangen ga sama aku? ah lebih tepatnya pasti kalian kangen kan sama cerita aku;-)Baiklah... Jangan lupa ninggalin jejak yang guys...😊
#vote dan komen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] END
FanficCOMPLETED#2 in FiksiPenggemar Menikah di usia 17 tahun dan masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hal yang mustahil bagi gadis yang bernama Choi Deta. Di tambah pria tersebut adalah mantan Idol dari sebuah grup boyband terkenal y...