✅28

4.7K 338 6
                                    

***

"Eomma!"

Deta berlari menghampiri nyonya Choi yang sedang menyirami tanaman didepan rumah, ia memeluk nyonya Choi begitupun sebaliknya.

"Kau sudah pulang? Kenapa tidak pulang ke rumahmu dulu?" ucap nyonya Choi seraya mengelus surai coklat Deta, Deta telah mengecat rambutnya dengan warna coklat yang sangat cocok dengannya, jika rambut hitam membuatnya terlihat manis maka rambut coklat membuatnya tampak cantik.

"Kau sudah pulang? Kenapa tidak pulang ke rumahmu dulu?" ucap nyonya Choi seraya mengelus surai coklat Deta, Deta telah mengecat rambutnya dengan warna coklat yang sangat cocok dengannya, jika rambut hitam membuatnya terlihat manis maka rambut cok...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deta melepas pelukannya dan menatap ibunya dengan wajah kecewa seraya bibirnya ia manyunkan kedepan, "Eomma tidak suka aku pulang kerumah eomma?"

"Aigo... Putri eomma marah, hm?" nyonya Choi agak sedikit mengangkat tubuhnya untuk mengacak rambut Deta.

"Eomma harus istirahat, kajja!" Deta mendorong kursi roda yang digunakan untuk membantu nyonya Choi karena nyonya Choi tidak bisa berjalan, semenjak nyonya Choi keluar dari rumah sakit Deta lebih sering pulang kerumah ibunya dari pada pulang kerumah Jimin.

"Bagaimana dengan Jimin?" tanya nyonya Choi

"Dia masih mengurus pekerjaannya di Jepang," jawab Deta, kepergian Jimin ke Jepang membuat salah satu alasan Deta tidak ingin pulang kerumah karena ia akan sendirian, sudah dua minggu Jimin pergi ke Jepang dan itu membuat Deta merindukannya walau Jimin sering mengirim pesan padanya.

"Kapan kalian memberi eomma cucu?"

"Eomma!" Deta akan sangat kesal jika ibunya kembali membahas soal cucu, padahal ia masih harus sekolah tetapi ia terus diminta ibunya dan nyonya Park untuk segera memiliki anak.

"Eomma hanya ingin memberitahumu bahwa eomma ingin menggendong cucu,"

"Aku masih sekolah, apa tidak terlalu keterlaluan eomma meminta cucu padaku?"

"Kapan kau akan ujian?"

"Minggu depan,"

"Setelah kau lulus nanti eomma akan kembali menagihnya,"

Minggu depan adalah hari dimana Deta menghadapi ujian, setelah ujian selesai dia tinggal menunggu kelulusannya dan itu berarti tak ada alasan lagi untuk Deta mengundurkan waktu untuk memiliki seorang anak, tetapi ia benar-benar belum siap untuk menjadi seorang ibu.

"Setelah lulus aku akan melanjutkan pendidikan di universitas jadi aku tidak akan memberi eomma cucu dalam waktu dekat," ungkap Deta dan dapat ia lihat wajah ibunya yang tampak kecewa.

"Deta-ah, kau tak perlu melanjutkan pendidikanmu. Cukup kau dirumah mengurus anak lagipula Jimin akan selalu memberimu uang, dia berkerja untukmu dan anak kalian nanti."

"Eomma, aku belum siap,"

"Kau harus siap Deta," itu bukan perkataan nyonya Choi, Deta berbalik kebelakang dan dapat ia lihat nyonya Park yang tersenyum padanya.

Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang