***
Pukul 16.03 KST
Sepulang sekolah Deta dan Mita pergi bersama untuk menghabiskan waktu bersama karena mereka sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama karena Mita yang sibuk mengurus tugasnya, mereka pergi kesebuah mall dan berbelanja barang couple yang pastinya untuk mereka dan tempat terakhir yang mereka tuju adalah cafe yang biasanya mereka kunjungi bersama.
"Sudah lama sekali,"
"Neo matda, kau tau aku sangat kesepian melakukan suatu hal tanpa dirimu,"
"Maafkan aku, kau taukan bagaimana sibuknya diriku?" ucap Mita dengan wajah menyesalnya.
"Gwaenchana, yang penting sekarang kau telah menebus kesalahanmu dengan mentraktirku," ucap Deta dengan senyum merekah.
"Aish... Kau ini," ucap Mita kesal mengingat bagaimana Deta menguras isi dompetnya seharian ini, temannya.
"Oh, Deta-ah,"
Refleks Deta berbalik saat seseorang menepuk pundaknya dengan menyebut namanya, setelah tau siapa orang tersebut ia memutar kedua bola matanya.
Seorang wanita cantik dengan pakaian bermerek yang melihatkan lekuk tubuhnya, Deta membenci wanita yang sekarang telah duduk di sampingnya. Ia melihat wanita itu saat pandangan mereka bertemu ia tersenyum kikuk, sebenarnya ia tak ingin tersenyum tetapi ia sungguh terpaksa.
Deta menatap Mita kembali dan Mita menatapnya, bibir Mita bergerak tanpa mengeluarkan suara. Mita bertanya padanya, "Kau mengenalnya?" seraya melirik wanita bernama Yerin tersebut.
Deta menjawab dengan sebuah anggukan, Mita pun mengangguk-angguk seraya memperhatikan Yerin dari atas sampai bawah. Deta dapat melihat Mita takjub melihat Yerin dengan mulut menganga.
Sudah pasti Deta tau bahwa Mita berpikir Yerin sangatlah cantik, wajah cantik dan memiliki tubuh yang semampai bak model itulah yang membuat Deta takut Jimin melupakannya dan kembali pada sosok Yerin. Bagaimanapun ia tidak bisa menyaingi Yerin.
Dilihat dari sudut manapun mereka berdua sangatlah berbeda. Bila Yerin selalu memakai pakaian minim seperti dress saat keluar dan make up yang dipoles dengan sangat terampil maka berbeda dengan Deta yang selalu mengenakan setelan jeans robek-robek, Hoodie, sweater kebesaran dan juga baju-baju kebesarannya yang dimilikinya. Sebenarnya di lemari banyak pakaian yang seperti Yerin pakai kesehariannya yang nyonya Park berikan kepada Deta tetapi Deta tak pernah memakai pakaian itu dan lebih memilih mengambil baju lamanya yang ada di rumahnya.
"Dia temanmu?" tanya Yerin seraya menunjuk Mita.
"Ne," jawab Deta seraya tersenyum paksa.
"Kalian baru pulang sekolah?"
"Ne," jawab Deta dan Mita kompak.
"Kebetulan sekali kita bertemu disini. Um... Deta-ah, kau harus segera pulang,"
"Wae?" tanya Deta. Deta sedikit kesal saat Yerin berani menyuruhnya, memang dia pikir dia siapa seenak jidatnya menyuruh Deta?
"Tadi Jimin terus menelponmu, dia ingin menjemputmu tetapi karena kau tidak mengangkat teleponnya dia memilih untuk mengantarku,"
Deta baru sadar bahwa tadi saat ia sedang menyantap makanan di pinggir jalan ia merasakan handphonenya bergetar, ia tidak tau jika Jimin yang terus menelponnya tapi mendengar ucapan Yerin yang terakhir membuat rasa bersalah yang sempat Deta rasakan pada suaminya tersebut hilang begitu saja, "Peduli apa dia?" ucap Deta dengan nada suara tidak suka.
"Dia peduli karena kau sepupunya,"
'Sepupu? Oh, aku lupa dia menganggap hubunganku dan Jimin hanyalah sebatas sepupu,'
Deta bangkit dari kursinya dan menggendong tasnya, "Sepertinya aku harus pulang," ucap Deta setelah itu ia pergi meninggalkan Yerin dan Mita.
Yerin menatap punggung Deta bingung, terkadang sikap Deta yang terbilang kasar membuatnya sedikit kesal tetapi entah kenapa Yerin tidak bisa marah pada gadis itu.
"Yak, Choi Deta jamkaman!" Mita bangkit dari kursinya membungkuk pada Yerin dan setelah itu ia berlari mengejar Deta.
"Hosh... Hosh... Yak, kau ini kenapa pergi begitu saja?" ucap Mita saat ia sudah berada di samping Deta seraya menetralkan nafasnya yang terengah akibat berlari mengejar Deta.
"Jika aku disana terus sudah ku pastikan aku akan menjambak rambut wanita itu," ucap Deta dengan raut wajah yang terlihat kesal.
"Sepertinya hubungan kalian tidak baik, kenapa kau tidak menyukainya? Bukankah dia baik?"
"Diamlah,"
"Um... Kulihat kalian cukup mirip,"
Ucapan Mita barusan membuat Deta menghentikan langkahnya dan langsung menoleh melihat Mita.
"Wae?"
"Kau bilang apa barusan?"
Mita terdiam beberapa saat, "Kalian mirip, hanya saja ia menjaga penampilannya sedangkan kau berantakan."
"Kau harus memeriksa matamu Jung Mita."yang ucap Deta dan kembali melanjutkan jalannya.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] END
FanficCOMPLETED#2 in FiksiPenggemar Menikah di usia 17 tahun dan masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hal yang mustahil bagi gadis yang bernama Choi Deta. Di tambah pria tersebut adalah mantan Idol dari sebuah grup boyband terkenal y...