***
Setelah keluar dari rumah sakit Jimin mengantar Deta pulang ke rumah yang Deta tinggali bersama ibu dan anak-anaknya.
"Apa tidak bisa sekarang?" Jimin melirik Deta sekilas.
"Kau tidak lihat mereka sedang tidur, jika kita mengurusi kepindahan kami ke rumahmu itu akan menggangu tidur mereka," Deta melihat ke belakang dimana Minji dan Hyunjim sedang tertidur pulas.
"Baiklah, besok aku akan menjemputmu," terlihat kekecewaan di wajah tampan Jimin padahal ia ingin melepas rindu pada Deta hari ini namun ia harus sedikit menundanya.
Sesampainya dirumah Deta Jimin membantu Deta menggendong Minji, Deta menggendong Hyunjim membawa dua bocah itu ke kamar mereka.
"Sekarang pulanglah, kau pasti lelah,"
"Tidak, aku ingin menginap."
"Tidak ada kamar untukmu," Deta yang berjalan ke dapur mengambil minuman dan menuangkannya di gelas.
"Aku 'kan bisa tidur di kamarmu,"
"Baiklah, aku akan tidur bersama eomma," ucap Deta mantap.
"Tidak! Kau tidur bersamaku."
"Jika aku tidur denganmu aku tidak akan bisa tidur,"
"Kenapa?"
"Kau akan terus merangkulku hingga pagi." Deta terlihat kesal menatap Jimin.
"Itu karena aku merindukanmu,"
"Baiklah," Deta kembali meneguk airnya namun hal tak terduga terjadi. Jimin, pria menyebalkan itu menciumnya bahkan dengan kurang ajarnya ia menyesapnya.
"Yak!" Deta berteriak saat berhasil melepas ciuman itu.
Jimin tersenyum mengelap bibirnya yang sedikit basah, "Aku haus,"
"Kau bisa meminumnya dari gelas!"
"Dari bibirmu lebih enak," Jimin menyeringai.
"Terserah kau saja." Deta menaruh minumannya dengan kasar dan berniat meninggalkan Jimin namun sialnya Jimin menahan bahunya dan memutar tubuhnya kembali berhadapan dengan pria menyebalkan tersebut.
Mata Deta membelalak saat Jimin menarik pinggangnya mendekat membuat tubuh depan mereka menempel, Jimin memiringkan kepalanya dan perlahan matanya terpejam, saat hembusan nafas Jimin menerpa wajahnya Deta mulai memejamkan matanya.
"Eomma!!"
Deta membuka kelopak matanya saat mendengar tangisan Minji begitu juga dengan Jimin.
"Sepertinya kau tidak beruntung, tuan park." Deta mendorong dada bidang Jimin dan berbalik berjalan menuju kamar kedua anaknya.
"Kalau begini, aku dan dia tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama," Jimin merutuki nasibnya karena sekarang bukan hanya dia dan Deta, namun Minji dan Hyunjim juga akan selalu ada diantara mereka.
Jimin menyusul Deta ke kamar Minji dan Hyunjim, sesampainya disana ia melihat Deta yang sedang terduduk dipinggir ranjang seraya mengusap kening Minji agar gadis kecil itu kembali tertidur. Sudah lama Jimin menginginkan pemandangan yang sedang ia lihat saat ini, dan betapa bersyukurnya ia dapat kembali pada Deta dengan hadiah dua malaikat kecilnya.
Deta beranjak dari ranjang menyelimuti kembali kedua anaknya dan pergi ingin membersihkan diri mengingat bahwa ia memang belum mandi.
"Dia sudah tidur?" Jimin masih setia berdiri diambang pintu menunggu Deta.
Deta hanya mengangguk melewati Jimin dan Jimin menutup pintu kamar Minji dan Hyunjim dengan hati-hati takut akan membangunkan mereka. Setelah itu ia kembali mengekori Deta sampai kesebuah kamar yang ia tau adalah kamar Deta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Park Jimin [ JIMIN BTS FF ] END
FanficCOMPLETED#2 in FiksiPenggemar Menikah di usia 17 tahun dan masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah hal yang mustahil bagi gadis yang bernama Choi Deta. Di tambah pria tersebut adalah mantan Idol dari sebuah grup boyband terkenal y...