"Oke, kita akan bermain bersama. Aku dan Briana, kau dan Lea."
Dan di sinilah Ellea merasa Steve berencana membunuhnya.
"Siapa yang bilang aku mau bermain? Apalagi dengan dia?" Ellea bahkan tanpa repot-repot menoleh ke arah laki-laki yang dimaksud.
Memegang golf club saja ia tak paham bagaimana tekniknya, dan Steve menambahkan dengan menyuruhnya berpasangan dengan pria berwajah datar itu?
"Aku tidak mungkin, kan, satu tim denganmu? Membiarkan dia mengajari Briana dan membuat mereka melakukam skinship di depan mataku?"
"It's not my bussiness. Siapa yang memintaku ke sini? Aku tidak bisa bermain—"
"—Sudah kubilang dia hanya merepotkan. Jauhkan makhluk itu dariku." Pria yang sedari tadi mendengarkan ocehan Ellea menyela dengan santai, tanpa melihat wajah geram sang gadis.
Ellea menghampiri Jayden dengan amarah yang tak bisa disembunyikan lagi. "Makhluk yang kau sebut ini memiliki nama. Apa kau kesulitan hanya untuk mengeja sebuah nama? Dan apa? Merepotkan? Lebih baik aku pergi dari sini dari pada harus bermain dengan spesies sepertimu."
Jayden hanya menatap datar Ellea. "Just go, tidak ada yang bisa kau lakukan di sini jika kau tidak mau bermain."
Tanpa menunggu patung liberti berganti jenis kelamin, Ellea langsung bergegas berbalik dan meninggalkan mereka dengan langkah lebar. Briana mengejarnya. Steve menghela napas panjang. Niatnya ingin membuat mereka berdua lebih dekat, justru keduanya terlihat seperti tikus dan kucing.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau membuatnya pergi?" Steve memang tidak mengetahui kehidupan Jayden di negaranya setelah mereka berpisah beberapa tahun lalu tapi ia tak menyangka sikapnya terhadap perempuan bisa sejauh itu.
"Bukankah dia yang mulai? Aku hanya memberinya solusi jika tidak ingin bermain." jawaban Jayden membuat Steve mendengus.
"Tidak bisakah kau bersikap gentleman padanya? Come on, she is a girl."
"Aku bukan kau yang suka beramah tamah pada wanita. Sudahlah. Kau ingin bermain atau tidak?" setelah mengatakan itu, Jayden langsung mengambil club miliknya dari seorang caddy berambut pirang yang sedari tadi mencuri pandang ke arahnya.
"Fine, berikan aku waktu untuk menghubungi Briana dulu sebentar."
Jayden hanya mengendik dan menerima Wood dari caddy pirang tersebut sebelum bersiap dengan Tee shoot miliknya. Sementara Steve sudah terhubung dan meminta Briana kembali ke arah mereka, tapi seperti yang dia duga, Ellea adalah gadis paling keras kepala yang pernah ia temui. Jika sudah sakit hati, ia tak akan mudah dibujuk dengan sebuah permen layaknya anak lima tahun. Kecuali sang pembuat kesal hatinya yang langsung datang kepadanya dan meminta maaf. Dan mungkinkah itu? Seorang Jayden meminta maaf pada seorang perempuan? Sepertinya dunia akan terbalik.
Jadilah Steve meminta Briana menemani Ellea menenangkan diri tapi masih di area Royal Golf. Pria itu merasa tidak enak pada Ellea yang memaksanya datang tapi harus berakhir dengan pertengkaran kecil bersama sahabatnya.
Setelah mengenakan sarung tangan di tangan kirinya, Steve mengambil stik dari caddy bername tag Jessy itu dengan seulas senyum.
"Sudah?" Jayden mulai bersiap di posisinya. Steve mengangguk singkat.
Pukulan pertama dilayangkan Jayden cukup jauh. Mereka berdua berjalan beriringan untuk melihat posisi bola yang ternyata berhenti tepat di fairway.
Steve bersiap melakukan Approach shot. Melihat bola dengan posisi menguntungkan, Steve berkata santai sebelum mengganti stiknya dengan jenis Iron, "Berani bertaruh?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Masquerade
RomansaEllea Prisa menganggap seorang Jayden Park adalah lelaki berwajah datar tanpa ekspresi yang harus dijauhi. Bukan karena takut jatuh cinta, melainkan karena pria itu sama berbahayanya dengan dirinya. Baginya, makhluk hidup berjenis kelamin 'laki-laki...