3. Rayuan

46.7K 2.5K 48
                                    

Aksa berjalan menaiki panggung, wajah Aksa terlihat sangat tenang dan begitu manis. Banyak peserta MOS berbisik-bisik begitu Aksa sampai diatas panggung dan siap menyampaikan pidato singkatnya.

Kaila tersenyum senang. Ternyata kakak idolanya yang akan memberikan kata sambutan. Ingat Kaila hanya mengagumi bukan jatuh cinta.

"Ahhh manisnyaa!" Gumam Kaila.

"Lo bilang apa tadi?" Fely menatap Kaila. Kaila hanya diam tak menanggapi.

"Semuanya harap tenang!" Perintah MC.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi semuanya!" Aksa mulai membuka kata sambutan.

Setelah itu, Aksa menyampaikan bahwa tidak ada sistem senioritas di SMA Cendana, meskipun begitu junior dilarang keras melawan senior, bila ada masalah diharapkan untuk melapor kepada OSIS.

"MOS dilaksanakan selama 4 hari. Setiap harinya kalian akan diberikan tantangan yang wajib dipecahkan kecuali hari ke-4 yaitu hari penutupan. Kalian akan di bagi menjadi 30 kelompok, jika satu orang saja dari kelompok kalian gagal menyelesaikan tantangan maka satu tim tersebut akan mendapatkan hukuman!"

Semua peserta mengeluh, keberatan dengan sistem yang baru saja Aksa sampaikan. Tidak adil hanya karena satu orang yang lain kena imbasnya. Mendengar suara riuh dari peserta MOS, Aksa melanjutkan kalimatnya.

"Tidak boleh ada yang protes karena ini sudah menjadi kesepakatan kami selaku panitia dengan pihak sekolah."

Semua peserta kembali tenang, kembali mendengarkan kalimat wakil ketua OSIS

"Di hari pertama atau hari ini, setiap orang harus mengumpulkan tanda tangan seluruh panitia dan mencari tahu sendiri nama masing-masing panitia dan OSIS, termasuk saya. Itulah sebabnya saya tidak memberitahukan nama saya sejak awal."

Kaila yang sedari tadi penasaran dengan nama wakil ketua OSIS itu mengerti mengapa Aksa belum lagi memperkenalkan dirinya.

"Tidak ada tanda tangan yang terlewat satu nama pun, dari wakil ketua OSIS sampai anggota. Untuk kalian yang mendapatkan tanda tangan ketua OSIS maka tim kalian bebas untuk tidak mencari tanda tangan panitia lainnya. Jadi, saya harap kalian dan tim kalian bisa mengatur strategi. Tantangan hari selanjutnya akan disampaikan pada saat pulang sekolah. Akhir kata saya ucapkan wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Semua siswa menjadi riuh kembali. Banyak yang keberatan dengan peraturan tantangan MOS.

"Jika ada yang ingin bertanya boleh mengacungkan tangan." MC kembali memberikan arahan.

Dengan mengumpulkan sedikit keberanian Kaila mengacungkan tangan, lalu dengan cepat panitia lainnya memberikan mic kepada Kaila. Sebenarnya Kaila sedikit gugup karena ia menjadi pusat perhatian kembali, setelah tadi Fely memanggilnya dikelas dengan begitu heboh.

"Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Kaila Sherly Sifabella kelas X IPA. Pertama saya ingin bertanya, apakah menurut kakak adil jika satu orang yang salah maka satu tim akan dihukum? Yang kedua bagaimana kami akan mendapatkan tanda tangan kakak-kakak sekalian jika kami tidak mengetahui nama kakak-kakak semua? Terimakasih."

Banyak peserta yang setuju dengan pertanyaan sekaligus penolakan dari Kaila. Namun mereka semua hanya diam, ya seperti biasa junior kebanyakan takut kepada senior.

"Itu saja?" Tanya Aksa kepada Kaila, yang hanya dibalas anggukan oleh Kaila "Baiklah, jawaban untuk pertanyaan pertama, menurut saya itu sudah sangat adil, kami memberikan kalian tantangan dan kelompok agar kalian dapat bekerja sama, fungsi kelompok untuk bekerja sama bukan? Jika kami tidak membuat peraturan seperti itu, kami yakin banyak diantara kalian yang menyepelekan tantangan dari kami." Aksa diam sejenak, memikirkan pertanyaan kedua.

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang