19. AIDEN atau RAFFA

23.6K 1.1K 16
                                    

"Aku anter ya?" Pinta Aiden lembut menatap Kaila.

Baru saja Kaila ingin menjawab tawaran Aiden, smartphone-nya berdering menandakan adanya panggilan masuk.

"Bentar ya kak," ucap Kaila pada Aiden.

"Hallo, kenapa Fel?" Sudah Kaila duga yang menelponnya pasti Fely. Sahabatnya yang sangat tak sabaran dan gemas pada Aiden.

"...."

"Tapi Fel—" Kaila bimbang karena perintah di sebrang sana.

"...."

"Fel, tapi disini ada kak Aiden," ucap Kaila melirik Aiden.

Aiden hanya diam memperhatikan Kaila yang sedang melakukan tawar-menawar dengan Fely ditelpon.

"...."

"Fel—" lirih Kaila, namun panggilannya segera diputuskan sepihak oleh Fely.

"Hallo!" Geram Kaila tertahan, mengingat di hadapannya masih ada Aiden.

Fely gilaaaa!!, teriak batinnya. Ingin sekali Kaila menemui Fely dan mencacinya.

"Kenapa?" Tanya Aiden melihat wajah Kaila yang berubah seperti menahan kesal.

"Kak kayaknya kakak gak perlu deh anter aku?" Ucap Kaila sedikit ragu.

"Kenapa Kay?" Aiden menaikkan sebelah alisnya.

"Fely minta kak Raffa buat jemput aku," sungguh Kaila tidak tega mengatakan ini—tapi dia harus jujur.

"Raffa?" Tanya Aiden tak percaya. Kaila hanya mengangguk ragu.

"Harus banget ya sama dia?" Tanya Aiden putus asa. Lagi-lagi saingannya adalah Raffa.

"Maaf kak," lirih Kaila menunduk, namun tak lama, karena ada seseorang yang memanggilnya.

"Hai, Kay!" Panggil Raffa dari arah belakang Aiden.

Kaila mengangkat kembali kepalanya menatap sumber suara lalu menatap Aiden ragu. Aiden hanya menatap Kaila tak percaya.

Raffa berjalan untuk berdiri mengambil posisi di sebelah kanan Kaila.

"Hai, Aiden!" Sapa Raffa pada Aiden. Dengan senyum tanpa dosa.

Tak ada jawaban dari Aiden, Aiden masih terfokus menatap Kaila tak percaya.

"Oh ya Kay! Fely sudah nunggu lho dari tadi," Raffa berucap sambil menatap Kaila yang kini menunduk, bingung harus bagaimana—"Udah ngomel-ngomel," tambahnya berbisik pada Kaila, namun Aiden masih bisa mendengar. Ntahlah apa maunya si 'Pangeran Halu' satu ini.

Kaila hanya diam, sedangkan Aiden susah payah menahan emosinya.

Raffa berdehem, kemudian membuka suara kembali.
"Aiden kayaknya kami berdua mau duluan," Raffa menatap Aiden dengan senyum penuh arti—"ya 'kan Kay?" Lanjutnya tersenyum menatap Kaila.

Kaila hanya mengangguk pasrah
"Ayo putri cantik," ajak Raffa, mengambil tangan kanan Kaila untuk digenggamnya.

Kaila berupaya melepas genggaman itu, namun gagal. Tatapan mata yang tajam dari Raffa, mematikan perlawanan Kaila.

"Aku duluan ya kak," ucap Kaila pada Aiden. Aiden hanya mengangguk pasrah.

"Duluan bro!" Ucap Raffa pada Aiden, sambil menepuk pundak kanan Aiden dengan tangan sebelahnya masih menggenggam tangan Kaila.

Aiden melihat Raffa tersenyum dengan penuh kemenangan.

Shit, umpat Aiden

*
Suasana di dalam mobil sangat canggung. Kaila berfikir keras bagaimana caranya agar kecanggungan ini segera berakhir.

"Kak, kok kakak mau sih di suruh Fely jemput aku?" Tanya Kaila memecah keheningan.

"Why not?" Jawab Raffa tersenyum sekilas menghadap Kaila.

"Besok mau kakak jemput?" Tanya Raffa fokus menatap jalan.

"Hah?" Kaila menatap Raffa, meminta pengulangan.

"Besok kakak jemput kamu, kita berangkat bareng ke sekolah. Mau gak?" Jelas Raffa.

"Eh gak perlu kak," tolak Kaila halus.

"Jaga perasaan Aiden ya?" Raffa tersenyum miris.

Kaila hanya diam, mengalihkan pandangannya menatap nalan

"Ya udah deh" ucap Raffa, menghela nafas—"tapi kakak serius mau rebut kamu dari dia," Raffa tersenyum, menggenggam lembut tangan Kaila yang ada disampingnya.

20 menit berlalu, kini Kaila dan Raffa sudah sampai di depan toko buku yang dimaksud. Kaila bersiap turun dari mobil Raffa.

"Kakak gak ikut ke dalam?" Tanya Kaila menatap Raffa.

"Eum kakak langsung aja deh," ucap Raffa tersenyum manis.

Kaila hanya mengangguk mengerti.

"Cuma mau mastiin putri cantik sampai di tujuan dengan selamat," jelasnya pada Kaila.

"Makasih kak," ucap Kaila.



🍡🍡🍡🍡🍡
Segini dulu yaa hehehe!

Nanti aku up lagi secepatnya ❤️
Bisa nanti malem, besok, atau lusa. Pokoknya secepatnya tapi itu kalo kalian mau. Kalo gak mau ya gak up hehe.

Jadi menurut kalian, up next chapter gak nih?

Dannn...
Jangan lupa vote dan komen❣️❣️

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang