39. Jalani Aja

12.9K 630 30
                                    

moto hidup gue jalanin aja walau berat

🌺🌺🌺

Wajah Kaila yang semula muram kini kembali cerah. Entah perasaan apa ini. Senang karena Raffa sudah sembuh mungkin?

"Pagi mang!" Sapa Kaila pada Pak Engkus -satpam sekolahnya.

Sebenarnya pertama kali Kaila memanggilnya "Pak Engkus" tapi atas permintaan Pak Engkus sendiri untuk memanggilnya "mamang" akhirnya Kaila menurut, melihat banyak juga anak Cendana yang memanggil Pak Engkus dengan panggilan "mamang".

Pak Engkus sempat kaget karena sapaan Kaila yang mendadak. Namun setelah itu tersenyum ramah. "Pagi neng geulis, terang pisan euy!" Ucap Pak Engkus terkekeh.

Kaila mengerutkan keningnya, "hah apanya yang terang?" Tanya Kaila polos.

Pak Engkus lagi-lagi terkekeh, "cerah sekali wajahnya." Jelasnya.

Berbicara dengan Kaila membawa aura positif, buktinya pak Engkus ikut ceria di dekatnya. Tertular bahagia. Beda dengan kemarin, buruk dan masam sekali.

Kaila mengangguk seraya membulatkan mulutnya ber-oh ria. Lalu mengatakan, "cerah aja mang! Kalo cerah banget takutnya masuk on the spot 'tujuh hal tercerah' nanti Kay terkenal,"

Lagi-lagi pak Engkus terkekeh, "Aya-aya wae sih eneng mah," katanya tersenyum geli.

"Nih mang," Kaila menyodorkan bungkusan kresek berisi nasi dan kue yang ia beli di warung beberapa meter dari sekolahnya, "biasa buat isi perut sama buat ngopi bareng Pak Yusuf," lanjutnya ketika Pak Engkus hanya melihat kantong itu, enggan menerimanya.

Kaila sudah biasa memberikan sarapan beserta camilan untuk satpam sekolah mereka. Menurut Kaila jika mereka bosan, mereka bisa nyemil seperti yang dilakukan Kaila dikala gabut melandanya.

"Hatur nuhun, tong nyusahkeun," ujar Pak Engkus sedikit tak enak hati, merasa merepotkan Kaila hampir setiap hari.

"Gak apa-apa pak. Santuy!" Ujar Kaila mengajak Pak Engkus tosan lalu dibalas begitu saja oleh Pak Engkus, "enya santuyy!" Kemudian mereka tertawa bersama.

"Neng Kaila," Pak Engkus menjeda kalimatnya, lalu mengeluarkan 2 jempolnya, "bageur pisan euy! Top!"

Kaila terkekeh mendengar pujian yang diberikan Pak Engkus, "ah bisa aja sih mamang," kata Kaila sedikit malu-malu. "Kalo gitu Kay masuk dulu ya mang," ucapnya hendak pamit.

"Nya! Nya!" Kata pak Engkus manggut-manggut.

Baru saja Kaila hendak melangkah, bunyi derum motor dibelakang Kaila berhasil mencuri perhatiannya. Sepasang insan tengah berboncengan.

"Wahh ada apa nih semalem," gumam Kaila.

"Kunaon neng?" Tanya pak Engkus bingung.

Kaila tidak menjawab, malah melanjutkan langkahnya dan melambaikan tangan meninggalkan pak Engkus. "Dah pak!" Katanya.

Pak Engkus menghela nafas senang. "Dari neng Kela," kata Pak Engkus menyodorkan kresek dari Kaila kepada Pak Yusuf.

Pak Engkus terbiasa menyebut nama Kaila menjadi Kela-ai menjadi e.

"Udah cantik, baik pula. Pantes jadi rebutan duo singa Cendana," kata Pak Yusuf terkekeh, membuka kresek dari Kaila.

"Ah bisa aja sih bapak!" Ucap pak Engkus menirukan gaya Kaila.

"Itu kata neng Kela tadi," lanjutnya melihat kernyitan dahi pak Yusuf.

*
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri gitu?" Tanya Fely-yang baru sampai- kepada Kaila.

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang