46. Siapa?

10.5K 551 22
                                    

Dari awal gue yang gak bisa curi hati lo!

🌺🌺🌺

Kaila menghela nafas berat. Menyandarkan kepalanya ke meja, menutupi dengan kedua tangannya.

Sekarang adalah jam kosong. Jam yang ia gunakan untuk meratapi nasib.

"Gini amat hidup gue," gumam Kaila.

"Sabar ya Kay. Semua kan indah pada waktunya," ucap Fely mengelus rambut Kaila.

Fely melihat kejadian di kantin tadi. Ia bersama Ajil sedang makan berdua, namun terganggu oleh drama sahabatnya bersama sang pacar dan gebetan. Fely hendak berdiri menarik Kaila saat melihat air mata Kaila menetes karena 2 cowok brengsek itu. Tapi, Ajil menahan Fely.

"Biarin, itu urusan mereka. Mereka udah gede jangan ikut campur." Kata Ajil menatap Fely. "Kalo dua cowok itu main tangan sama sahabat kamu, aku yang turun tangan." Lanjut Ajil, sadar Fely sedikit tak terima Ajil berkata seperti tadi.

"Gimana lo sama kak Ajil?" Tanya Kaila mengangkat kepalanya, menatap Fely.

Fely tersenyum ceria, "sejauh ini manis kek muka gue."

"Jijik," desis Kaila membuat Fely terbahak padahal tidak lucu.

"Semoga kak Ajil gak nyesel deket sama lo," kata Kaila, menatap kosong, memasang raut kasihan.

"Aamiin," sahut Fely semangat.

Kaila menoyor kepala Fely, "si bego malah di aamiin-in."

Kaila mengeluarkan handphone-nya, melihat 1 chat masuk. Sudah ia duga Raffa yang mengiriminya pesan.

Pulang sama gue.

Kaila menghela nafas setelah membaca pesan itu. Kaila tidak ingin mengeluh tapi kenapa keadaan kejam padanya.

"Siapa? Pangeran halu?" Tanya Fely

Kaila hanya mengangguk. Fely tak tau harus menjawab apa lagi, ia ingin menghibur Kaila namun tidak tau bagaimana.

"Fel," panggil Kaila.

Fely hanya menolehkan kepalanya ke arah Kaila.

Kaila menatap sekitarnya, kemudian ke arah Fely. "Tatapan anak-anak serem bat dah ke gue," lirih Kaila.

"Seserem-seremnya anak-anak natap lo, mereka gak bakal berani ganggu lo." Kata Fely ada benarnya. Siapa yang mau menganggu pujaan 2 most wanted.

Kaila mengangguk setuju, "tapi gue jadi gak punya temen selain lo."

Lidah Fely menjadi kelu, susah sekali mengeluarkan kata-kata penyemangat untuk Kaila.

"Gue pengen normal Fel," ucap Kaila lirih.

"Ikutan ghibah kek gitu," katanya menunjuk gerombolan anak cewek yang sepertinya sedang bergosip.

"Bercanda kek gitu." Menunjuk anak kelasnya cowok dan cewek bersama bercanda dan bernyanyi bersama.

"Tapi keknya gak ada yang mau temenan sama gue, padahal awalnya mereka akrab banget sama gue. Gue rela kok terus kasih contekan ke mereka, tapi mereka sekarang mulai enggan minta contekan ke gue." Keluh Kaila. Sebagai siswi terkenal pintar, seharusnya Kaila banyak teman.

"Udah lah gak apa-apa, everything will be alright."

"Thank you," ucap Kaila tanpa mengeluarkan suara, Fely tersenyum dan mengangguk.

Tringgg tringgg

Bunyi bel menandakan waktu pelajaran telah habis.

"Mau ke parkiran bareng?" Tawar Fely sudah mendukung tasnya.

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang