7. Penyelamat Kaila

37.8K 2K 37
                                    

Setelah melewati beberapa hari, hari ini merupakan hari terakhir MOS. Sekarang merupakan acara penutupan dan peserta MOS tidak lagi menggunakan hiasan aneh.

Pidato penutup disampaikan langsung oleh ketua OSIS dihadapan seluruh guru dan semua siswa-siswi SMA Cendana.

"Terimakasih kepada adik-adik semua yang telah tertib mengikuti MOS tahun ini. Maaf bila kami selaku panitia melakukan kesalahan," kebetulan atau disengaja Aiden melihat ke arah Kaila yang juga sangat menyimak kata-kata penutup dari Aiden

"Dan selamat untuk kalian semua sudah resmi menjadi siswa-siswi SMA Cendana," semua orang yang berada di dalam aula bertepuk tangan. Semua merasa bahagia terlebih lagi peserta MOS yang merasa lelah dengan semua tantangan.

*
Penutupan telah usai, semua siswa heboh mencari kelas mereka masing-masing tak terkecuali Kaila dan Fely dengan harapan yang sama mereka masih berharap tetap sekelas.

Kaila dan Fely mendatangi setiap kelas 10 yang ada dan melihat papan pengumuman kelas.

"Kelas mana dulu nih?" Tanya Kaila bingung, semua siswa kelas 10 IPA ataupun IPS sibuk mencari nama didepan kelas—jurusan mereka—.

"Terserah, yang penting cari nama di kelas IPA jangan IPS. Kan gak nyambung!" Canda Fely yang sedikit garing.

"Hahaha lucu!" Selalu saja Kaila mencoba menjatuhkan humor Fely yang tidak seberapa itu. "Kalo gitu ikutin urutan saja, dari kelas sepuluh IPA satu deh," tawar Kaila.

"Yeayyy sekelas lagi!!" Fely lompat kegirangan begitu melihat namanya dan Kaila di papan pengumuman kelas 10 IPA 1.

"Yah musibah," Kaila memasang wajah lesunya.

"Apa lo bilang?!" Fely berkacak pinggang mendengar ucapan Kaila.

"Bercanda zheyenkk!" Cengir Kaila.

*

Setelah beberapa hari mengikuti pelajaran di sekolah, hari ini Fely jatuh sakit dan tidak masuk sekolah sehingga membuat Kaila yang merupakan teman sebangku dan juga sahabat Fely suntuk seharian.

Lihat sekarang! Kaila—sendirian— membawa banyak sekali buku untuk dikembalikan ke perpustakaan kalau ada Fely mungkin Fely akan dengan senang hati membantunya. Kaila kan belum terlalu hapal tempat-tempat di sekolah seluas ini.

Kaila berjalan dengan hati-hati. Namun, sial! Sikap ceroboh Kaila masih melekat dalam dirinya.

BRAKK!!
Kaila lagi-lagi menabrak seseorang. Ah tepatnya kali ini ditabrak. Berarti kali ini bukan salah Kaila dong?

Buku yang ada di tangannya, kini berhamburan.

"Sorry! Sorry! Gue buru-buru!"

Orang itu membantu Kaila membereskan buku-bukunya.

"Nih!" Aiden memberikan buku yang berhasil ia kumpulkan. "Gue minta maaf. Lo gak apa-apa kan?" Tanyanya datar namun terdengar sedikit lembut.

"Gak apa-apa kak," Kaila memaksakan senyum.

"Lo tunggu di sini bentar!" Perintahnya pada kaila. "Bukunya taruh di sini dulu!" Titahnya menunjuk kursi disamping mereka, Kaila hanya mengangguk.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Kaila melihat Aiden kembali ke arahnya. Terlihat sekilas Aiden memasukan sebuah kertas di sakunya.

"Sini gue bawa," Aiden langsung mengambil buku di kursi itu.

"Eh? Aku aja kak," ucap Kaila takut merepotkan.

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang