16. Cemburu?

27.6K 1.4K 50
                                    

Allah nyiptain kuping buat nguping

🌺🌺🌺

Siang ini kantin tidak terlalu ramai. Kaila dan Fely menikmati santap siangnya. Ah tepatnya Fely saja, sedangkan Kaila hanya mengaduk-aduk baksonya dengan lesu.

"Tuan putri baksonya dimakan yaa, kalo ga dimakan nanti sapinya nangis," bujuk Fely melihat sahabatnya sama sekali tak bernafsu untuk makan.

Kaila mengedarkan pandangannya dan tepat sekali dia melihat Aiden, Aksa dan Raka melewatinya.

Aiden hanya lewat tanpa memberi sapa ataupun senyuman. Hanya Raka dan Aksa yang memberi senyum. Sungguh perasaan Kaila dibuat campur aduk olehnya.

"Salah gue apa sih Fel?"

"Lagi mabuk janda kali tu orang, yaudahlah jangan dipikirin," Fely sebenarnya sangat sebal dengan Aiden, ingin sekali Fely melabrak Aiden saat ini.

"Hai putri cantik," ucap seseorang.

"Itu masih sakit?" Tanya Kaila menunjuk luka memar di wajah tampan Raffa.

"Ga terlalu, kan pangeran udah liat putri cantik," Raffa mengedipkan sebelah matanya, Kaila hanya tertawa kikuk. Sesekali melirik Aiden yang tak meliriknya. Miris.

"Kak, ada salam dari Feby Putri—" ucap Fely lalu diam sejenak, Raffa menunggu kelanjutan ucapan Fely sedangkan yang ditunggu bimbang ingin melanjutkan kalimatnya atau diurungkan saja.

"Katanya lo Halu" lanjutnya ragu, takut Raffa marah.

"Sirik lo," desis Raffa.

Raffa menjadi lebih hangat setelah pertemuannya dengan Kaila pagi itu. Sikapnya dengan Fely pun perlahan menghangat begitu juga sebaliknya, walaupun terkadang mata Fely menunjukkan sedikit rasa canggung dan takutnya.

"Pergi sono," usir Raffa pada Fely.

"Idih dateng-dateng ngusir! Sehat bosque?"

"Iya dong anak buah."

Kaila tak menanggapi perdebatan 2 makhluk Tuhan itu. Sesekali Kaila masih melirik ke arah Aiden. Sifat Aiden yang hangat telah hilang dan kembali ke sifat aslinya.

"Masih kepikiran sama dia?" Tanya Raffa lembut, namun dengan sorot mata lain menatap Aiden dan Kaila.

"Gue bakal buat lo lupa sama dia, gue serius," ucapnya menatap Kaila serius.

Suasana menjadi beku, lalu
"Dapet salam lagi dari Feby Putri, katanya—"

"Bacot lu," potong Raffa cepat.

*

"Gue yakin lo cemburu 'kan liat dia sama yang lain," ucap Aksa tersenyum sengit.

"Gak!" jawab Aiden kilat.

"Jangan bohong lo tai!"

"Jangan sok tau!" Kesal Aiden.

"Bukannya lo sendiri yang pernah bilang ke Kay kalo ada masalah itu ngomong jangan diem?" Kekeh Raka menepuk pundak Aiden.

"Tau darimana lo?" Aiden mengangkat sebelah alisnya.

"Allah nyiptain kuping buat nguping," jawab Raka cengengesan.

"Dosa bego!" Kesal Aiden

"Dasar omes!"

"Kutil keong!"

🍡🍡🍡🍡🍡
Aku penasaran nih sama komentar kalian, sebenernya kalian suka ga sih sama cerita ini?

Aku takut, cerita udah panjang, ternyata ga ada yang suka:(

Vote dan komen ya hehe❣️

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang