10. Lucinta Luna

30.1K 1.7K 19
                                    

Akhirnya Kaila dan Aiden sampai juga di SMA Cendana. Kenapa semua mata tertuju pada mereka?

"Kak kenapa pada ngeliatin kayak gitu ya?" Tanya Kaila sambil melepas helm, namun tidak ditanggapi oleh Aiden.

"Oh! Karena kakak banyak yang suka ya?" Bisik Kaila, lagi-lagi Aiden tidak menanggapi gadis itu.

"Wah! Wah! Wah! Pulang sekolah jangan bareng lagi ya kak!" Perintah Kaila menatap Aiden serius.

"Yang ngajak lo pulang bareng siapa?" Mendengar perkataan Aiden tersebut membuat Kaila mengerucutkan bibirnya.

"Gue cuma mastiin aja lo gak telat pagi ini, karena drakor alay lo itu" Aiden memberi penjelasan mengapa dia menjemput Kaila pagi ini.

"Ya udah aku duluan!" Kaila memberikan helm kepada Aiden dan cepat-cepat pergi dari hadapannya.

"Aneh!" desis Aiden.

"Seharusnya Kay gak baper! Ah Kay bego dari dulu" Kaila merutui dirinya sendiri.


*


Kaila berjalan menuju kelasnya dengan rasa sedikit sebal di hatinya, Kaila juga tidak mengerti mengapa dia kesal dengan jawaban Aiden.

"Kay lo dijemput kak Aiden?" Tanya Fely serius.

"Tau darimana lo?"

"Udah heboh kali, anak-anak pada ngomongin lo sama kak Aiden"

"Wahh gila cepet banget nyebarnya!" Kaila geleng-geleng kepala sedikit salut.

"Jangan tanggung-tanggung Kay. Kalo emang lagi deket sama kak Aiden sekalian pacaran, jangan sampe udah digosipin gini eh malah jadi cuma teman!" Fely memberi penekanan pada kata "cuma teman".

"Emang lo gak cemburu?" Cibir Kaila

"Sedikit sih, sempet sebel gue sama lo, waktu kak Aiden minta nomor lo ke gue!" rutu Fely sampai tidak sadar dengan apa yang diucapkannya.

"Jadi lo yang ngasih nomor gue ke kak Aiden?!" Kesal Kaila yang langsung bisa menangkap kalimat Fely.

Fely hanya mengangguk sambil menyengir takut Kaila marah.

"Kenapa gak tanya gue dulu sih?!" Cerca Kaila pada Fely.

"Yah gue pikir kak Aiden ganteng, kan cogan bebas," jawab Fely cengengesan.

"Fell???!!!"


*


Lain halnya dengan Aiden yang bersikap santai seolah tidak melakukan apapun.

"AIDEN!" Teriak Aksa menghampiri Aiden—Aiden sedang menyelesaikan tugas sekolahnya yang tertunda karena sibuk OSIS— dengan buru-buru.

Aiden hanya mengangkat kepala seolah bertanya kenapa.

"Lo jemput Kaila?" Tanya Aksa penasaran.

"Ya gitulah," jawab Aiden masih terfokus pada buku di hadapannya.

"Gue serius woy tempe orek!" Kesal Aksa. Aiden hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Anying! Nyesel gue nanya!" Umpat Aksa.

Tidak lama kemudian datang Raka tidak kalah heboh.

"AKSA!!" Raka meneriaki nama Aksa sejak dari depan pintu kelas sampai semua siswa melihat kearah mereka. Aksa menundukkan kepala sedikit malu sedangkan Raka bersikap bodo amat.

"Lo tau gak ada berita terbaru?!" Tanya Raka pada Aksa.

"Apaan?" Tanya Aksa malas, dia sudah tau apa yang akan dikatakan Raka.

"AIDEN GAK HOMO!!!" Ucap Raka antusias yang dibalas tatapan tajam oleh Aiden.

"Eh maksud gue Aiden jemput dedek gemes ke sekolah," ralat Raka cepat, takut Aiden mengamuk.

"Telat! Gue udah tau," ketus Aksa.

"Apakah itu benar tuan Aiden?" Raka seperti sedang mewawancarai Aiden.

"Jangan nanya ke dia! Kalo lo gak mau sakit hati!" ucap Aksa sarkastik.

"Lo berdua tau dari mana sih?" Tanya Aiden menatap kedua sahabatnya.

"Udah heboh kali! Anak-anak pada ngomongin lo sama tu cewek. Siapa sih namanya Nayla? Adela? Jamila? Kalila? Kaila?" Raka bertanya kepada kedua sahabatnya.

"Di sekolah ini gue cuma tau Kaila" jawab Aksa melirik Aiden

"Oh jadi namanya Kaila?" Raka bertanya kepada Aiden.

"Eh kaila yang protes waktu gue jelasin tantangan MOS itu bukan sih? Terus yang tanda-tangan OSIS dapet paling sedikit ya?" Aksa balik bertanya.

Aiden hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menatap buku di hadapannya.

"Lo bilang lo udah tau! Bego ye lo! Gue sentil juga ginjal Lo!" Umpat Raka.

"Cantik juga tu cewek, kalo lo gak mau, gue mau kok Den!" canda Aksa namun terdengar serius.

"Ngomong apa sih lo berdua?" Tanya Aiden kembali menatap kedua sahabatnya.

"Ghibahin Lucinta Luna!" Jawab Aksa dan Raka serempak.

🍡🍡🍡🍡🍡
Ya Allah

Vote komen:(

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang