Hari Spesial (Extra Part)

25.9K 841 62
                                    

kamu milikku! sekarang, detik ini, nanti, besok, dan seterusnya kamu tetap milikku

🌺🌺🌺

Terhitung sudah 2 Minggu setelah insiden yang menyebabkan Raffa meninggal.

Tak ada yang spesial dihari ini. Semua terasa sama bagi Kaila. Raffa telah pergi. Memang tak ada lagi yang menganggunya namun hal itu juga yang membuat harinya terasa sedikit sepi.

Benar ada Fely, Aiden dan teman-teman sekolahnya yang ikut mengisi dan menghibur harinya.

Tapi hatinya masih berduka. Kehilangan sosok Raffa sangat berat baginya. Bahkan ia hampir tak makan berhari-hari karena sedih berkepanjangan. Jika orangtuanya tak membujuknya untuk makan, sudah dipastikan Kaila sakit hari ini.

Untunglah kini senyum Kaila sudah mulai kembali. Fely sebagai sahabat setia selalu mengajaknya melakukan aktivitas yang dapat melupakan kesedihannya.

Jika Kaila ingin menangis mengingat Raffa, Fely akan bersedia mendengar tangis dan isi hati Kaila dengan syarat Kaila boleh menangis saat itu saja, tidak boleh lebih.

Dan teman-teman sekolah Kaila yang dulu Kaila pikir mereka menjauhinya tapi ternyata mereka memiliki peran penting bagi pemulihan psikis Kaila. Mereka juga ikut menghibur Kaila, terutama Wisnu. Makhluk paling konyol se-SMA Cendana.

Setidaknya Fely dan teman-teman di sekolahnya dapat merubah sedikit suasana hati Kaila yang awalnya sangat berduka kini kembali ada sedikit senyuman yang terlihat.

Dengan langkah sedikit malas Kaila menyusuri koridor sekolah menuju ke kelasnya. Aiden mendadak menyebalkan! Tiba-tiba memberi kabar tak bisa mengantarkannya ke sekolah. Katanya Fire ada rapat dadakan.

Rapat apa coba? Rapat serang serangan lawan avengers? Rutu Kaila sedikit sebal.

Sebenarnya Kaila ingin bolos sekolah saja dan langsung pergi ke makam Raffa hari ini. Ingin curhat tentang Aiden yang kembali menyebalkan.

Namun, ia baru ingat hari ini ada ulangan harian menjelang ujian semesteran dan juga ia pernah izin 3 hari lebih karena masih berduka dan syok atas kejadian 2 Minggu lalu. Dengan sangat terpaksa Kaila harus menunda ke makam Raffa dan akan mengunjunginya setelah pulang sekolah.

Kini ia sampai di depan kelas. Suasana sekolah masih sepi. Koridor pun sepi.

Tumben? Apa libur ya? Tapi kemarin bu Suzana bilang katanya ulangan harian. Batin Kaila.

Kaila berpikir sejenak.

Eh atau malah udah masuk?! Pekiknya dalam hati.

Kaila mendorong pintu kelas dengan pelan.

"Assalamualaikum," ucapnya hati-hati.

DORRR!!

Suara balon pecah tepat saat Kaila membuka pintu. Membuatnya sedikit melompat dan berteriak kaget.

"Wa'alaikumusalam salam neng Kela sayang!!" Teriak semua orang yang ada di kelasnya, menirukan gaya bicara mang Engkus.

Ada Bu Suzana sang wali kelas dan juga guru matematikanya yang sangat akrab dengan Kaila.
Ada Fely dan teman-teman sekelasnya tentunya.
Ada mang Engkus.
Ada beberapa anggota Fire dan ada Aiden yang membawa kue.

Kaila membuka handphone-nya.

"Astaga aku lupa hari ini ulang tahun!" Pekik Kaila membuat semua orang tertawa gemas.

Bu Suzana mendekati Kaila dan memeluk Kaila seperti anaknya sendiri. Bisa dibilang Kaila tangan kanannya bu Suzana.

"Happy birthday sayang!" Kata bu Suzana sebelum melepas pelukannya.

Posesif (Ex)Berandal [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang