8

1.8K 465 39
                                    

"sᴀʟɪɴɢ ʙᴇʀᴛᴇᴍᴜ ᴛᴀᴛᴀᴘ, ᴛᴀᴘɪ ᴄᴀɴɢɢᴜɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴʏᴀᴘᴀ"

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
*turn on the music*


Benar kata orang-orang. Kalau remaja sudah kenal cinta monyet, ada dua kemungkinan yang terjadi. Satu, kemungkinan semangatnya belajar semakin meningkat. Dua, kemungkinan semangat belajar menurun, intensitas tidur menurun, dan bucin semakin overdosis.

Rena yang begitu menyukai pelajaran bahasa Inggris, mendadak abai dengan bu Marni. Padahal, biasanya Rena yang paling semangat dan paling rajin di antara teman kelasnya. Penyebabnya adalah Gio. Semenjak Rena mendapatkan kontak Gio, cewek itu jadi tidak bisa lepas dari Hp.

Bima yang tidak tahu mengenai hal itu cuma menaruh penasaran, karena Rena jadi hobby bawa Hp ke mana-mana.

"Ren, belajar." Bima berbisik lantaran bu Marni sedang menjelaskan materi. Rena hanya melirik Bima sekilas, lalu angguk-angguk pelan. Walau begitu, Rena tidak menyentuh bukunya sama sekali.

Padahal kenyataannya, Rena yang diam-diam memainkan Hp-nya itu cuma melihat room chat Gio. Room chat kosong, yang entah kenapa buat Rena betah melihatnya terus-terusan. Sebenarnya, Rena bingung ingin memulai percakapan dari mana. Buka room chat kosong saja, sudah berdebar duluan.

"Lo chat-an sama siapa sih?" tanya Bima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo chat-an sama siapa sih?" tanya Bima.

Rena geleng-geleng. "Gak chat siapa-siapa, Bim." Rena memasukkan Hp-nya ke dalam laci. Lalu, beralih membuka buku pelajarannya.

Bima hanya menghela napas pasrah, melihat perubahan sikap Rena tanpa sebab yang jelas. "Jangan main hp terus," ucap Bima.

Ucapan Bima bagaikan angin lalu, buktinya beberapa menit setelahnya—Rena membuka hp-nya kembali. Kali ini keberaniannya telah berkumpul, semoga ragu dan kebimbangannya sejak kemarin telah hilang.

Rena membuka room chat Gio lagi. Dan sebelum mengetik pesan, Rena menarik napasnya dalam-dalam kemudian mengembuskannya. Entah kenapa, mengawali chat saja bisa seberat ini, dan butuh waktu berhari-hari demi mengumpulkan keberanian.

Rena : Gio,

Rena menggigit bibirnya, matanya memejam, dan seluruh tubuhnya terasa tegang sekali. Padahal hanya mengetik sebuah pesan, namun jantung serasa dibuat kerja berkali lipat.

Gio : Iya Rena

Bibir Rena perlahan terangkat, lain rasanya kalau pesan sudah dijawab. Ada perasaan lega, namun debaran itu masih tetap ada.

Rena : Gue, mau balikin uangnya istirahat ini, bisa?

Gio : Bisa kok

Rena : Gue ke kelas lo ya

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang