27

989 282 20
                                    

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Dari kemarin, Rena sudah sibuk mempersiapkan bahan untuk mading. Rena mengikuti apa yang disarankan Gio, bahwa menggunakan barang-barang bekas. Dikarenakan, di dalam lomba ada ketentuan biaya yang harus dipatuhi, jika tidak bisa terjadi pengurangan poin.

Hari ini Rena memilih berangkat bersama Juna, agar bisa dapat tumpangan mobil karena barang bawaannya yang banyak. Kalau Rama, sudah menginap di sekolah sejak semalam. Karena cowok itu termasuk panitia, dan harus melakukan persiapan ekstra. Kalau Vian, jangan ditanya. Cowok itu masih tidur, memilih berangkat siang karena kebetulan pelajaran kosong. Jadi waktu begini bisa dimanaaftkannya untuk bangun siang.

Gio : Semangat lombanya sayang-!

Rena senyum-senyum, membaca pesan Gio pagi ini. Juna yang menyadari adiknya itu, cuma bisa menggeleng kepala saja.

"Jangan lupa, kalo udah pacaran, belajarnya jangan males. Malu sama pacar, kalo kamu bego."

Rena menoleh, dan menatap Juna. "Oh, iya-iya. Siap bos!" Lalu kemudian Rena fokus ke HP-nya lagi, dan mulai mengetikkan pesan.

Rena : Kamu juga semangat jadi MC waktu pensi ya! Mumumuuu

Gio : Pokoknya kamu harus nonton paling depan, aku gak mau tahu, gak boleh telat nonton. Hahahaha

Rena : Iyaa Gioo

Gio : Lomba nanti, kalah menang, urusan belakang. Hal terpenting kamu udah usaha yg paling terbaik ya♡

Rena : Iya sayangku

Gio : Aku jarang dipanggil sayang:"

Rena : Nah itu barusan udah.

Gio : Lagi lagi:3

Rena : Ih maruk
Rena : Sayang

Gio : Awokwaokwaokwaok panggil-panggil sayang, kangen ya:3

Rena : Kan kamu yg minta-_ gimana seh

Gio : Tanpa diminta, panggil sayang kek :3

Rena : Iyaa Gio sayang

Gio : Here Lies Gio Reynand Abimanyu, in Rena's heart asdfghjkl wkwkkwkwkw

Rena : Alay ih :>

Gio : Alay ganteng bebas, alay jelek ntar kayak terong-terongan

Rena : Astaga :V

Rena terkekeh di dalam mobil. Sampai-sampai ia memukul pahanya gemas. Juna yang menyetir sampai beberapa kali melirik penasaran Rena.

"Dek, jangan main HP di mobil. Nanti pusing," tegur Juna.

Sontak membuat Rena mematikan layar HP-nya, dan memasukkannya ke dalam saku seragam. "Iya, ini udah gak mainan lagi." Rena membuang wajahnya ke jendela, dan di sana ia menyembunyikan wajah gelinya yang memikirkan pesan Gio tadi.

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Gio memakai topi hitamnya, dan memasukkan HP-nya ke dalam saku kemeja. Semua panitia sedang sibuk bersiap-siap, termasuk Gio. Walau tinggal menunggu acara mulai, cowok itu tetap turun tangan dalam masalah mengatur panggung. Entah mulai dari atas panggung, sampai belakang panggung.

Gio membantu memindahkan sebuah kardus besar yang isinya hadiah untuk doorprize. "Eh, Ky! Taruh mana?"

Dicky yang sibuk lari ke sana itu, menoleh ketika namanya dipanggil Gio. "Oy? Oh itu taruh di samping tangga panggung biar deket ambilnya." Lalu Gio meletakkan kardus tersebut di tempat yang Dicky minta. "Eh-eh, Gi! Lo mending sarapan dulu. Karena lo seharian nanti jadi MC. Alexa diajak sarapan juga Gi."

Unspoken LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang