9. Siasat buruk

310 13 0
                                    

Besok kita akan urus ya

Pikiran masih tidak bisa mencerna kata-kata Bio. Kejutan apa yang akan ia berikan nantinya? Malangnya Sarah.

"Baik, kalau begitu saya permisi"

"Kita rencanain nanti ya"

Pria tak dikenal pergi meninggalkan jejak misterius. Maksud ataupun tujuan masih kurang jelas menurut Sarah, maka ia bertanya sekali lagi.

"Bio, kamu yakin mau kerja sama Bapak itu?kok aku–" Bio memotong.

"Kenapa? Kamu enggak setuju gitu?"

"Bukannya gitu Bi, seperti yang dibilang Ayah kamu kalau kamu itu sangat gegabah"

"Jadi kamu udah berani menilai aku?" Nada mulai tinggi

"Gak biasanya kamu sensitif gini. Apa kamu ada masalah?"

"Udah ah males ngomong, aku mau nyari Ayah kamu dulu" Bio masuk

Seperti dugaan Angel bahwa target Bio pasti adalah Sarah. Nada tinggi dari Bio memberi tanda bagi Angel. Ya, handphone-nya sudah siap tersaku di kantongnya. Ia berniat ingin membantu Sarah dengan cara merekam mereka.

Daaarrrr!!!.....

Hingga tiba-tiba jantung Angel harus meloncat kembali, akibat kenakalan gadis yanh satu ini. Siapa lagi jika bukan Tissa? Salah satu alasan amarah Angel naik, karena menunggu Tissa selama berjam-jam.

"Eh, udah baru datang ngejutin lagi! Sakit tau kepala gue disini terus" kesal Angel

"Yaudah aku minta maaf deh. Oh iya kamu kenapa sih kok kayak mantau mereka gitu?" Tanya Tissa.

"Nanti setelah kamu pulang aku akan beritau. Ini juga demi keselamatan kantor kamu Tis"

"Hah? Masalah apasih Angel?"

.....

Keributan mereka mengundang suara sampai terdengar oleh telinga Sarah.

"Suara apa itu?" Sarah mengernyit

Kecurigaan mendorong benak Sarah untuk menghampiri bisikan aneh dari himpunan rerumputan tinggi di dekatnya. Alhasil benar, ada dua orang sedang ngerumpi. Ketika tatapan bertemu, mereka semua terbelak. Apalagi Angel yang sudah mengalami tingkat kenaikan jantung untuk ketiga kalinya.

"Tissa, kamu ngapain disini? Dan kamu siapa?"

Tissa dan Angel berdiri gugup.

"Begini non, Angel ini sudah daritadi nungguin Tissa bekerja. Jika dia pulang sendiri takutnya sesat dimakan arah. Apa non Sarah mau bawa Angel ke dalam?"

Awal melihat segi penampilan Angel orang baik-baik, namun Sarah masih tetap waspada dengan menatap Angel sedikit sinis. Baiklah demi keselamatannya, Sarah sebenarnya tidak tega melihat Angel sendirian, apalagi Angel seorang wanita.

"Boleh kan non?"

"Ya" sebatas anggukan diberikan oleh Sarah sebagai tanda lampu hijau

Dengarkan Hatiku [TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang