Mata kantuk serta kepala pening bukanlah penghambat api semangatnya dalam bekerja untuk hari esok, sebab lubuk hatinya masih terkandung suatu kepercayaan bahwa dirinya bisa membuktikan semua ini walaupun dadanya sempat sesak saat ia teringat harga dirinya telah dijatuhkan oleh hinaan bertubi-tubi dari sang ibu.
Bukan berarti hanya satu orang, masih banyak yang mendukung Sarah. Disanalah Sarah ingin berusaha bagaimana caranya membuat mereka agar bisa lebih menghargai dirinya.
Separuh pintu pada ruangan di kamar Sarah terbuka dan menunjukkan kegiatan larut malamnya yang tanpa disadari kian memecah haru di hati sang ibu. Ia mengintip sang anak secara diam-diam dari luar ruangan. Rasanya Ingin menangis, tapi gengsi. Bagaimanapun alasannya, air mata sang ibu sudah terlanjur keluar hingga menaruh jejak ke pipinya.
"Kenapa anak ini selalu bekerja keras untuk menutupi kekurangannya dariku?" Katanya dalam hati, saat iti juga ia ikut merintih
Wahh, konser Angga sedang siaran langsung di tv. Sebanyak lima album ia bernyanyi, Tissa tidak merasa sudah lewat. Lagu terakhir Angga yang berperan sebagai penutup acara itu mengingatkan Tissa akan langkah demi langkahnya fase soal pertemuan antara dirinya terhadap sang idola. Tidak ada orang seberuntung Tissa. Ia bersyukur sepenuhnya terhadap Tuhan.
Iapun berjanji untuk menjaga Angga selalu. Entah kurang tau kalau sebenarnya benak Tissa mencintai siapa? Umay juga kerap menaruh rasa, berkat sikap kesederhanaan yang dimiliki olehnya. Kali ini dua raga sekaligus cinta berhasil menguasai hati Tissa.
"Hai hai hai" kedatang Ayahnya mengagetkan Tissa
"Ayaaaaaahhhh"
"Cieeee mikirin siapa nih? Artis yang ada di tv itu ya?" Menunjuk ke arah tv
bukan lagi Angga yang nampak melainkan....
"Mana mungkin Tissa sama dia Ayah?"
"Upss salah, maksud Ayah yang tadi ituloh si Angga Aldi Yunanda itu"
Tissa tidak tau pasti jawabannya, karena timbangan hati belum seimbang antara dua beban. Seiring berjalannya hari, Tissa yakin bahwa Tuhan pasti akan memberinya jalan.
"Kamu kok diem?"
"Tissa masih ragu, nanti aja yah"
"Yaudah Ayah dan Ibu tunggu ya"
Tissa tersenyum kaku akibat hatinya yang telah dilema oleh dua raga.
"Iya"
"Kok lemes amet jawabnya? Semangat dong" mengelus puncak rambut putrinya
"Makasih yah"
Hari silih berganti dan datangnya mentari telah menyinari kawasan DKI Jakarta. Kegiatan mulai dari membuka jendela, merapikan tenpat tidur, hingga bersiap-siap ingin pergi yang biasanya orang-orang lakukan saat sang surya menggantung diri di langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengarkan Hatiku [TAMAT]✔
Hayran Kurgu"Maka kamu perlu mendengar sedikit saja kata hatiku. Apa penyebab aku seperti ini? Perasaan ini sangat sulit aku paksakan. Atas perintah sang hati, aku ingin terus berada di dalam dekapmu." Langsung saja bisa dibaca tanpa ada rasa penasaran.